•  
  •  
 

Jurnal Inovasi Pendidikan IPA

Keywords

pengembangan, modul, inkuiri terbimbing, reaksi oksidasi dan reduksi

Document Type

Article

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis kelayakan modul kimia berbasis inkuiri terbimbing pada materi reaksi oksidasi dan reduksi untuk siswa SMK kelas X, (2) Mengetahui efektivitas modul kimia berbasis inkuiri terbimbing pada materi reaksi oksidasi dan reduksi untuk siswa SMK kelas X. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D). Penelitian dilakukan di SMK N Kota Salatiga Program Studi Keahlian Teknik Otomotif. Kelayakan modul diketahui melalui tahap validasi ahli serta respon guru dan siswa sedangkan efektifitas modul melalui penelitian eksperimen. Data dikumpulkan menggunakan tes untuk hasil belajar kognitif, lembar observasi untuk hasil belajar afektif dan psikomotor. Hipotesis diuji menggunakan Anava dan Kruskal-Wallis one way analysis of variance. Hasil penelitian diperoleh kesimpulan: (1) Modul kimia berbasis inkuiri terbimbing pada materi reaksi oksidasi dan reduksi yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran kimia, (2) Modul kimia berbasis inkuiri terbimbing pada materi reaksi oksidasi dan reduksi yang dikembangkan efektif digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Rata - rata hasil belajar siswa yang belajar menggunakan modul lebih tinggi dibandingkan rata - rata hasil belajar siswa yang belajar menggunakan LKS.

Kata Kunci: pengembangan, modul, inkuiri terbimbing, reaksi oksidasi dan reduksi


The Development of Chemical Modules Based Guided Inquiry in the Oxidation and Reduction Reactions Matter

Abstract

This study was aimed to: (1) Analyze the feasibility of chemical module based on guided inquiry in oxidation and reduction reactions material on 10th grade students of vocational students, (2) Determine the effectiveness of chemical module based guided inquiry on oxidation and reduction reactions material on 10th grade students of vocational students. This study is a Research and Development (R&D). The study was conducted in SMK N Salatiga in Automotive Engineering Skills Program. To determine the feasibility of the module through the validation by experts and the response from teachers and students. Whereas to determine the effectiveness of the module in the learning process through by experimental research. Data was collected using a test for cognitive learning outcomes, observation sheet for affective and psychomotor learning outcomes. The hypothesis was tested using ANOVA and Kruskal-Wallis one-way analysis of variance. The conclusion: (1) Developed chemical module based on guided inquiry in oxidation and reduction reactions material is fit as learning material in chemistry subject, (2) Developed chemical module based on guided inquiry in oxidation and reduction reactions material is effectively used to improve student learning outcomes. Average student learning outcomes that study using chemical modul is higher than the average student learning outcomes that study using worksheets.

Keywords: development, modules, guided inquiry, oxidation and reduction reactions

First Page

223

Last Page

229

Page Range

223-229

Issue

2

Volume

2

Digital Object Identifier (DOI)

10.21831/jipi.v2i2.4869

Source

https://journal.uny.ac.id/index.php/jipi/article/view/4869

References

Anonim. (2008). Teknik penyusunan modul. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Alias, N & Saedah S. (2012). Design and development of physics module based on learning style and appropriate technology by employing isman instructional design model. TOJET: The Turkish Online Journal of Educational Technology, vol. 11, Issue.4, hlm. 84-93.

Damayanti,N.F & Ida.K. (2014). Analisis hasil ulangan harian, analisis butir soal, program perbaikan, program pengayaan mata pelajaran kimia kelas X TMO semester genap tahun pelajaran 2013/2014 di SMK N 2 Salatiga. Salatiga: SMK N 2 Salatiga.

Eggen, P. & Kauchak, D. (2012). Strategi dan model pembelajaran mengajarkan konten dan keterampilan berpikir. Penerjemah: Satrio Wahono. Jakarta: PT Indeks.

Mahmudi, Y. (2010). Media pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Press.

Nuangchalerm, P. (2014). Inquiry based learning in china: lesson learned for school science practices. Asian Social Science, vol. 10, no. 13, hlm. 95 - 110.

Pummawan, A. (2007). The Development of an e-learning module on the sandy shores ecosystem for grade-8 secondary students. Bangkok, Tailand: Graduate student, Srinakharinwirot University. Educational Journal of Thailand, vol. 1, no. 1, hlm. 95-110.

Riyanto, Y. (2012). Paradigma baru pembelajaran: Sebagai referensi guru/pendidik dalam implementasi pembelajaran yang efektif dan berkualitas. Jakarta: Kencana Penanda Media Group.

Sanjaya, W. (2006). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: Kencana Predana Media Group.

Sukmadinata, N S. (2013). Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Vlassi, M & Alexandra, K. (2013). The comparison between guided inquiry and traditional teaching method. A case study for the teaching of the structure of matter to 8th grade Greek students. Procedia - Social Behavioral Sciences 93,hlm 494-497.

Widodo, C.S & Jasmadi. (2008). Panduan penyusunan bahan ajar berbasis kompetensi. Jakarta: Gramedia.

Yamin, M. (2013). Paradigma baru pembelajaran. Jakarta: Referensi Ciputat Mega Mall.

Zawadzki, R. (2009). Is process-oriented guided-inquiry learning (POGIL) suitable as a teaching method in Thailand's higher education?. Journal Education & Learning, 1(2), hlm. 66-74.

Share

COinS