•  
  •  
 

Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

Document Type

Article

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui: 1) keefektifan kegiatan bel-ajar mengajar; 2) peningkatan kemampuan kompetensi kerja siswa; 3) pe-manfaatan faktor pendukung dan mengatasi faktor penghambat unit pro-duksi (UP), serta dampaknya bagi SMK. Model penelitian menggunakan CIPP-Logic dengan mixed method designs. Populasi penelitian adalah SMKN RSBI-SBI rumpun teknologi yang memiliki unit produksi. Penentuan sam-pel dengan purposive sampling yaitu: SMKN 2 Yogyakarta, SMKN 2 Depok Sleman, SMKN 2 Pengasih Kulon Progo dan SMKN 2 Wonosari Gunung Kidul. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data meliputi analisis deskriptif, model Miles-Huberman dan logical framework analysis. Hasil penelitian adalah: 1) sebagian besar UP aktif, namun sumbangan sebagai sarana pembelajaran dan sum-ber pembiayaan operasional relatif kecil; 2) sebagian besar program UP mampu menyelaraskan program kurikulum, namun pemanfaatan sarpras dan SDM belum optimal; 3) peningkatan pengetahuan dan keterampilan siswa tercapai, namun jumlahnya terbatas; 4) keefektifan sebagai sarana pembelajaran tercapai, namun jumlah siswa dan guru yang terlibat relatif kecil; 5) kualitas konstruksi dan bahan tinggi serta harga jual standar, na-mun kualitas tampilan belum maksimal; 6) menambah kesejahteraan warga sekolah, dan pendapatan sekolah; dan 7) sebagian besar UP dipercaya ma-syarakat/industri.

Kata kunci: unit produksi, kemampuan kompetensi kerja, sekolah menengah kejuruan

______________________________________________________________

AN EVALUATION OF THE EFFECTIVENESS OF PRODUCTION UNITS IN PREPARING STUDENTS' OCCUPATIONAL COMPETENCE ON VOCATIONAL HIGH SCHOOLS

Abstract

This study aims to know: 1) the effectiveness teaching and learning; 2) the improvement of students' occupational competence, 3) the utilization of the facilitating factors and the hindering factors in the production units, and the impacts of the production units on VHSs. The research model used was the CIPP-Logic evaluation model with the mixed method designs. The research population comprised VHSs in the engineering cluster possessing production units in Yogyakarta Special Territory. The research sample was determined purposely, consisting of SMKN 2 Jetis Yogyakarta, SMKN 2 Depok Sleman, SMKN 2 Pengasih and SMKN 2 Wonosari. The quantitative and qualitative data were collected through questionnaires, in-depth inter-views, in-depth observations, and documents with reference. The data analysis employed a model by Miles-Huberman and logical frame-work analysis. The research findings are as follows. 1) Most of the production units are active, but their contributions as learning resources and as operational cost sources are relatively small. 2) Most of the production units are capable of adjusting the curricular programs to the production unit programs, but the utilization of the infrastructure facilities and human resources is not maximal. 3) improving students' knowledge and skills is reached but limited in number, 4) The effectiveness as learning resources for students is reached, but the students and teachers involved are limited in number. 5) The quality of construction and materials is high, the price is standard, but their performance is not maximum yet. 6) The production units can improve the welfare of school members and give the schools additional incomes. 7) Most of the production units are trusted bye indus-tries and society.

Keywords: production units, occupational competence, vocational high schools

First Page

419

Last Page

436

Issue

2

Volume

16

Digital Object Identifier (DOI)

10.21831/pep.v16i2.1124

References

Almasdi Syahza. (2006). Model pengembangan wajib belajar 12 tahun di kabupaten Bengkalis propinsi Riau. Diambil pada tanggal 25 Juli 2012 dari http://www.almasdi.dikti.net.

Creswell, John W. (2009). Research design, qualitative, quantitative, and mixed methods approaches. Los Angeles: Sage.

Kolb, D.A., Richard E.B., & Charalampos M. (1999). Experiential learning theory: Previous research and new directions.

Direktorat Pembinaan SMK. (2006). Penyelenggaraan sekolah menengah kejuruan bertaraf internasional. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMK, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. (2005). Kebijakan Pendidikan Menengah Kejuruan 2005-2009. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah, Depertemen Pendidikan Nasional.

Joko Sutrisno. (22 Mei 2009). Sekolah kejuruan untuk mencetak enterpreneur. Diambil pada tanggal 20 Maret 2010 dari http://www.news.php.htm.

Martubi & Satunggalno. (1998). Model-Model Penyelenggaraan Unit Produksi di Sekolah Menengah Kejuruan daerah Istimewa Yogyakarta. Diambil pada tanggal 16 Maret 2010 dari http://uny.ac.id/dosen.

Neumark, D., & Ann, A. (2003). What do we know about the effects of school-to-work? Case study of Michigan. Journal of Vocational Education Research, volume 28(1), pp. 59-84.

Silvi Intriani. (2009). Peran unit produksi sebagai media belajar berwirausaha bagi siswa kelas X di SMK Cor Jesu Malang. Diambil pada tanggal 20 Mei 2012 dari http://library.um.ac.id.

SlametPH. (2008). Desentralisasi pendidikan di Indonesia. Jakarta: Depdiknas.

Sri Lestari. (2010). Model Pengelolaan Unit Produksi di Sekolah Menengah Kejuruan. Diambil pada tanggal 20 Maret dari http://digilib.uns.ac.id.

Subiyanto. (2008). Pelaksanaan kewirausahaan melalui unit produksi di sekolah menengah kejuruan negeri 3 Ciamis. Diambil pada tanggal 27 November 2010 dari http://www.Subiyanto.Html.

Suyanto. (14 Mei 2010). 3000 Lowongan Pekerjaan untuk Lulusan SMK. Diambil pada tanggal 14 Mei 2010 dari http://www.detik.com.

Fsimbolon, T. (2009). SDM Rendah Penyebab Lambatnya Pembangunan. Diambil pada tanggal 7 Mei 2010 dari http://www.waspada.co.id/.

Wardiman Djoyonegoro. (1998). Pengembangan sumber daya manusia, melalui sekolah menengah kejuruan (SMK). Jakarta: PT. Jayakarta Agung Offset, Badan Penelitian dan Pengembangan

Share

COinS