Keywords
Pembelajaran Praktik Pengelasan SMAW, Skill Siswa Untuk Posisi 1G
Document Type
Article
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan model pembelajaran praktik yang berlangsung atau disebut model pembelajaran regular praktek pengelasan SMAW posisi 1G di SMK Negeri 2 Pengasih; (2) mengetahui efektifitas dan mendeskripsikan bahan yang digunakan dalam praktek pengelasan SMAW posisi 1G, misalnya: besi plat, mata gerinda, elektroda, dan waktu yang digunakan selama praktek pengelasan SMAW posisi 1G. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, dokumentasi, angket dan penilaian skill pengelasan. Asessment skill pengelasan mengacu pada Acean Skill Welding Competition. Hasil penelitian yaitu: (1) model pembelajaran praktek pengelasan SMAW posisi 1G terdiri dari 4 pertemuan teori dan 13 pertemuan praktik; (2) model pembelajaran praktik pengelasan di SMKN 2 Pengasih sudah efektif tetapi untuk rutinitas pengelasan belum efektif untuk membentuk skill pengelasan SMAW posisi 1G dengan sistem assesment Asean Skill Welding Competition. Fasilitas utama dalam praktek pengelasan SMAW posisi 1G adalah mesin las. Sementara itu SMKN 2 pengasih memiliki 6 buah mesin las dengan rasio 1 mesin las untuk 5 orang siswa. Bahan habis pakai untuk 30 orang siswa per semester yang menggunakan model pembelajaran praktek pengelasan adalah besi plat ± 100-150 kg, mata gerinda total ± 5-6 keping, elektroda ± 9-10 box dan total waktunya aktif 77 jam selama satu semester.
Kata kunci: pembelajaran Praktik Pengelasan SMAW, Skill Siswa untuk Posisi 1G
LEARNING MODEL OF SHIELD METAL ARC WELDING (SMAW) PRACTICE OF 1G POSITION AT THE WELDING ENGINEERING DEPARTMENT
Abstract
This research aimed to: (1) describe the learning model of shield metal arc welding (SMAW) practice of 1G position at the Welding Engineering Department of State Vocational High School (SMKN) 2 Pengasih; (2) find the effectiveness and describe materials needed in the learning model of shield metal arc welding (SMAW) practice of 1G position, for examples: iron plate, grind eye, and electrode, and time needed for SMAW 1G position welding practice. This was a descriptive research study using the data collection techniques of interview, documentation, questionnaire, and t welding skill asessment rubrics. The welding skill asessment was based on Asean Skill Welding Competition (ASWC). The research result showed: (1) the learning model of shield metal arc welding (SMAW) practice of 1G position consisted of 4 meetings of theories and 13 meetings of practices; (2) the learning model of shield metal arc welding (SMAW) practice of 1G position at the Welding Engineering Department of SMK Negeri 2 Pengasih was effective but was not effective for routine practice of SMAW 1G position with the assessment system based on Asean Skill Welding Competition. The main facility required in welding practice of 1G position is a welding mechine. Meanwhile SMKN 2 Pengasih had six welding mechines with the ratio of1 mechine to 5 students. Using the learning model of shield metal arc welding (SMAW) practice of 1G position for 30 students per semester needed usable supplies of approximately 100-150 kg iron plates, 5-6 pieces of grind eye, 9-10 boxes of electrode, and the total time of 77 hours.
Keywords: SMAW welding practice learning, student skills in 1G position
Page Range
198-206
Issue
2
Volume
6
Digital Object Identifier (DOI)
10.21831/jpv.v6i2.6343
Source
https://journal.uny.ac.id/index.php/jpv/article/view/6343
Recommended Citation
Ardin, M. B., & Mujiyono, M. (2016). Model pembelajaran praktik pengelasan shieled metal arc welding(SMAW) posisi 1G jurusan teknik pengelasan. Jurnal Pendidikan Vokasi, 6(2), 198-206. https://doi.org/10.21831/jpv.v6i2.6343
References
Asean Skill Completion Welding. (2010). Bangkok
Daryanto, (2012). Teknik Las. Bandung: Alfabeta
DeGarmo, E. P., & Black, J. T. (2003). Material and processes in manufacturing. United States of America : John Wiley & Sons, Inc.
Fakhri. (2007). Reposisi Pendidikan Kejuruan Menjelang 2020. Jurnal Elektronik. Sumber http://www.acehforum.or.id/pendidikan-kejuruan-di-t9553.html.03-08
Gareta, S. P. Jakarta, Selasa, 10 Februari 2015 (Indonesia perlu 45.000 tenaga ahli pengelasan). http://www.antaranews.com/berita/479 211/indonesia-perlu-45000-tenaga-ahli- pengelasan
Kemendiknas. Direktorat Pembinaan Sekolah dan Menengah Kejuruan (Submit Pembelajaran). 2010. Spektrum dan SK-KD SMK. Jakarta: Depdiknas.
Kemendiknas. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Kemendiknas. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Guru.
Kemendiknas. (2008). Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 40 Tahun 2008 Tanggal 31 Juli 2008 Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK).
Kemendiknas. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenaga kerjaan.
Kemendiknas. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Mujiyono, dkk. (2012). Pengembangan Waelding Education Procedure Specification Pada Mata Kuliah Praktik Shielded Metal Arc Welding di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Yogyakarta.
Presiden RI. (2005). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
Salam, R., & Soenarto, S. (2013). Evaluasi Pelaksanaan Program SMK Kelas Jauh di MAN Karanganyar. Jurnal Pen- didikan Vokasi, 3(2).
Sugiyono, (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Wardiman Djojonegoro. (1998). Pengembangan sumberdaya manusia melalui sekolah menengah kejuruan (SMK). Jakarta: P. T. Jayakarta Agung Offset.