Document Type
Article
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pemahaman konsep dan pemecahan masalah pada materi KK3: (1) antara siswa yang diajar dengan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dan siswa dengan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) ketika motivasi belajar TKJ dikendalikan; dan (2) antara penggunaan tipe pembelajaran kooperatif (tipe Jigsaw II dan tipe GI) dengan tingkat motivasi belajar TKJ (tinggi dan rendah). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan nonequivalent comparison-group design menggunakan dua kelas perlakuan sebagai variabel bebas yang diberikan pembelajaran kooperatif dengan dua tipe berbeda. Satu kelas menggunakan tipe Jigsaw II, sedangkan kelas yang lainnya diberikan tipe GI. Variabel motivasi belajar TKJ dijadikan sebagai pembagi kategori kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar TKJ tinggi dan rendah serta sebagai kovarian. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis multivarian kovariat dan desain faktorial dengan progam SPSS 16. Artikel ini menunjukkan tujuan kedua, dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) untuk pencapaian pemahaman konsep, pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dan tipe GI baik diaplikasikan untuk siswa yang memiliki motivasi belajar TKJ tinggi dan rendah, akan tetapi untuk siswa yang memiliki motivasi belajar TKJ rendah lebih baik menggunakan tipe GI; dan (2) untuk pencapaian pemecahan masalah, pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dan tipe GI baik diaplikasikan untuk siswa yang memiliki motivasi belajar TKJ tinggi, siswa yang memiliki motivasi belajar TKJ rendah maupun siswa yang memiliki motivasi belajar TKJ tinggi lebih baik menggunakan tipe GI. Kata
THE DIFFERENCES OF JIGSAW II AND GI ON THE CONCEPT UNDERSTANDING AND PROBLEM SOLVING IN COMPETENCE OF DIAGNOSING PROBLEMS WHEN OPERATE PC AND PERIPHERAL IN TERMS OF LEARNING MOTIVATION
Abstract
This research aims to describe the differences of concept understanding and problem solving on the KK3 material: (1) between students taught using the cooperative learning Jigsaw Type II and GI Type when TKJ learning motivation was controlled; and (2) between the use of cooperative learning (Jigsaw Type II and Group Investigation (GI) Type) with the levels of TKJ learning motivation (high and low). This research was quasi-experimental with the nonequivalent comparison-group design using two treatment classes as independent variables which were given cooperative learning with two different types. One class used the Jigsaw Type II while the other used the GI Type. The TKJ learning motivation was used as the divider category of students who have high and low TKJ learning motivation as well as covariant. The data analysis technique in this research was the multivariat analysis of covariate and factorial design using the SPSS 16 program. This article shows the second aim, and the results shows that: (1) for concept understanding achievement, cooperative learning Jigsaw Type II and GI Type are good to be applied for students who have high and low TKJ learning motivation, but for those who have low TKJ learning motivation, GI Type is better than Jigsaw Type II; and (2) for problem solving achievement, cooperative learning Jigsaw Type II and GI Type are good to be applied to students who have high TKJ learning motivation, where for those who have high and low TKJ learning motivation GI Type is better than Jigsaw Type II.
Page Range
234-250
Issue
2
Volume
3
Digital Object Identifier (DOI)
10.21831/jpv.v3i2.1604
Source
https://journal.uny.ac.id/index.php/jpv/article/view/1604
Recommended Citation
Utami, P., & Pardjono, P. (2013). Perbedaan Jigsaw II dan GI terhadap pemahaman konsep dan pemecahan masalah masalah pada kompetensi mendiagnosis permasalahan pengoperasian PC dan Peripheral ditinjau dari motivasi belajar. Jurnal Pendidikan Vokasi, 3(2), 234-250. https://doi.org/10.21831/jpv.v3i2.1604
References
Agran, Martin. (1997). Student directed learning: teaching self-determination skills. California: Thompson Publishing Company
Anderson, L.W. & Krathwohl, D. R (Eds). (2001). Taxonomy for learning, teaching, and assessing. Newyork: Longman.
Angelo, T.A., & Cross, K. P. (1993). Classroon assessment technique. San Fransisco : A Wiley Imprint.
Arends, R.I. (2008). Learning to teach: belajar untuk mengajar edisi ketujuh/ buku dua (Terjemahan Helly Prajitno Soetjipto). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Asropi (2008). Populasi dan sampel. Diakses tanggal 09 Juni 2013 dari http://asropi. files.wordpress.com/2008/10/populasi-dan-sampel.pdf
Baharuddin & Esa Nur Wahyuni. (2007). Teori belajar dan pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Chiappetta, E. L., & Koballa, T. R. Jr. (2010). Science instruction in the middle and secondary schools developing fundamental knowledge and skills (7th ed). Boston: Allyn & Bacon
Cook, T. D., & Campbell, D. T. (1979). Quasi experimentation design & issues for field settings. Chicago: Rand McNally
Dell’Olio, J.M., & Donk, T. (2007). Models of teaching. California: Sage Publications, Inc.
Depdiknas. (2003). Penjelasan UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidik- an nasional. Diakses tanggal 27 Agustus 2012, dari http://www.hukumonline.com/pusatdata/download/fl10388/paren t/13662
DitPSMK. (2013). Revisi pedoman penyelenggaraan uji kompetensi keahlian (ukk) smk tahun pelajaran 2012/2013. Diakses tanggal 2 Februari 2013 dari http://ditpsmk.net/download/Revisi%20 Pedoman%20UKK%20tahun%202013.pdf
Djamarah, S.B. (2008). Psikologi belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Djemari Mardapi. (2008). Teknik penyusunan instrumen tes dan non tes. Yogyakarta: Mitra Cendekia Press
Galton, M. J., Steward, S., Hargreaves, L., et al. (2009). Motivating Your secondary Class. Sage Publications
Gall, M.D., Gall J.P., & Borg W.R. (2007). Educational research an introduction (8th edition). Boston: Allyn and Bacon
Gillies, R.M. (2007). Cooperative learning.California: Sage Publications
Hamalik, Oemar. (2009). Proses belajar mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Hamalik, Oemar. (2011). Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Hamzah B. Uno. (2008). Teori motivasi dan pengukurannya analisis dibidang pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara
I Wayan Santyasa. (2009). Keunggulan komparatif model perubahan konseptual dan investigasi kelompok dalam pencapaian pemahaman konsep dan pemecahan masalah fisika bagi siswa sma. Singaraja: Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan (JPPP Lembaga Penelitian Universitas Pendidikan Ganesha
Jacobsen, D. A., Egen P., & Kauchak D. (2009). Methods for teaching: metode- metode pengajaran meningkatakan belajar siswa TK-SMA. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Jensen, E. (2011). Pemelajaran berbasis otak. (Terjemahan Benyamin Molan). Jakarta: PT Indeks
Johnson, B. & Christensen, L. (2008). Education research 3rd edition. California: Sage Pulications
Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. (2009). Models of teaching model-model pengajaran (edisi delapan). (Terjemahan Achmad Fawaid). Pustaka Pelajar: Yogyakarta
M.A. Hertiavi., H. Langlang, & S. Khanafiyah. (2010). 1104-2129-1-PB.pdf. diakses tanggal 2 Februari 2013 dari http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JPFI/article/download/1104/1015
McLean, Alan. (2009). Motivating Every Learner. Los Angeles: Sage
Mitchell, M. G., Montgomery, H., Holder, M., et al. (2008). Group investigation as a cooperative learning strategy: an integrated analysis of the literature. Diambil pada tanggal 2 Februari 2013 dari Alberta Journal of Educational Research; Winter 2008; 54, 4; Proquest Education Journals pg.388
Muhammad Nisfiannoor. (2009). Pendekatan statistika modern untuk ilmu sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
Napitupulu, E. L. (24 Febriari 2012). Lulusan SMK siap kerja dan kuliah. Diakses tanggal 4 Juli 2012 dari http://edukasi.kompas.com/read/2012/02/24/22343291/Lulusan.SMK.Siap.Kerja.dan.Kuliah
Nasution, Rozaini. (2003). Teknik Sampling. Diakses tanggal 09 Juni 2013 dari http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-rozaini.pdf
Nelsen Pelealu. (2013). Penggunaan metode group investigation (gi) dalam pembelajaran kooperatif guna meningkatkan hasil belajar dasar kompetensi kejuruan menggunakan alat-alat ukur siswa kelas x tab smk negeri 2 bitung. Diakses tanggal 2 Februari 2013 dari http://fatek.unima.ac.id/jurnal...html
Nitko, A. J., & Brookhart, S. M. (2011). Educational assessment of students. Boston: pearson
Pudji Muljono. (2012). KPMpjm-artik3-Kajian relevansi.pdf. diambil pada 2 Februari 2013 dari http://repository.ipb.ac.id/
Reardon, T. (2001). PSS teaching problem solving strategies [versi elektronik]. Diakses tanggal 2 Juli 2012, dari http://www.as.ysu.edu~thomasr/PSS%20Teaching%20Problem%20Sol ving%20Strategies.pdf.
Reid, G. (2009). Memotivasi siswa di kelas: gagasan dan strategi. (Terjemahan Hartati widiastuti). Jakarta: PT Indeks
Santrock, J. W. (2011). Educational psychology. (5th edition). New York: McGraw Hill
Sardiman, A.M. (2011). Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Schunk, D. H., Pintrich, P. R., & Meece, J. L. (2010). Motivation in education: theory, research and application. New Jersey: Pearson
SMKN 1 Sedayu. (2009). Kurikulum SMK 1 sedayu. Bantul: SMK 1 Sedayu.
Sharan, S. (2012). Handbook of cooperative learning (Terjemahan Sigit Prawoto). Yogyakarta: Familia
Slavin, E. R. (1995). Cooperative learning: teory, research and practice. Massac-husetts: Allyn & Bacon
Slavin, E. R. (2009). Cooperative learning: teori, riset dan praktek (Terjemahan Lita). Bandung: Nusa Media
Slavin, E. R. (2011). Psikologi pendidikan: teori dan praktik edisi kesembilan jilid
(Terjemahan Marianto Samosir). Jakarta: PT Indeks
Stevens, J. P. (2009). Applied multivariate statistics for the social sciences. fifth edition. New York: Taylor & Francis Group
Stiggins, R & Chappuis, J. (2012). An introduction to student-involved asessment for learning. Boston: Pearson.
Sugiyono. (2007). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta
Sukandarrumidi. (2006). Metodologi penelitian: petunjuk praktis untuk peneliti pemula. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Sumarna Surapranata. (2005). Panduan penulisan tes tertulis implementasi kurikulum 2004. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Surabayapost. (4 Desember 2010). 50% lulusan SMK belum terserap. Diakses tanggal 4 Juli 2012 dari http://www. surabayapost.co.id/.
Suwarna, S. M. (2006). Pengajaran mikro. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Trianto. (2010). Mendesain model pembelajaran inovatif-progresif. Jakarta: Kencana
Warner, R. M. (2008). Applied statistics from bivariate through multivariate techniques. California: Sage
Wiersma, W. (1995). Research methods in education: an introduction. Massac-husetts: Allyn and Bacon.
Woolfolk, A. (2007). Educational psychology. Boston: Pearson
Woolfolk, A. (2009). Educational psychology active learning edition, edisi kesepuluh buku kedua (Terjemahan Helly Prajitno Soetjipto). Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Yani Nurhaeni. (2011). Meningkatkan pemahaman siswa pada konsep listrik melalui pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada siswa kelas IX SMPN 43 Bandung. Diakses tanggal 2 Februari 2013 dari http://jurnal.upi.edu/.
Lia Y., Sudiyono, Meilina B., et al. (2011). Strategi pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan berpikir kritis (critical thinking) pada perkuliahan manajemen pendidikan melalui implementasi pembelajaran group investigation (GI). Diakses tanggal 2 Februari 2013 dari http://staff. uny.ac.id/sites/.