Keywords
evaluasi; kebijakan; SMK; employability lulusan
Document Type
Article
Abstract
Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi menggunakan model CIPPO (context, input, process, product, and outcomes) yang bertujuan mengungkapkan tingkat employability lulusan SMK 4 tahun dengan menggunakan SMK 3 tahun sebagai base line. Sampel penelitian adalah delapan SMK 4 tahun dan delapan SMK 3 tahun dengan melibatkan 544 orang sebagai subyek penelitian. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, kuesioner, wawancara, dan dokumentasi, kemudian dianalisis secara kuantitatif menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Kurikulum SMK 4 tahun dan 3 tahun menggunakan kurikulum nasional yang dikembangkan berdasarkan kebutuhan Dunia Usaha Dunia Industri (DU/DI); (2) Kompetensi lulusan SMK 4 tahun seluruhnya berkategori sangat baik, sedangkan SMK 3 tahun 64% sangat baik; (3) menurut DU/DI, lulusan SMK 4 tahun unggul dalam kedisiplin, keuletan, kemampuan teori, kemampuan praktek, rasa percaya diri, ketelitian, kreativitas, dan kepemimpinan; (4) Kompetensi guru SMK 4 tahun unggul dalam membimbing siswa, menghasilkan bahan ajar, mengembangkan bengkel, dan membangun kerja sama dengan DU/DI; (5) sarana dan prasarana SMK 3 dan 4 tahun memiliki kemiripan kondisi; (6) pembiayaan SMK 4 tahun melibatkan alumni sedangkan SMK 3 tahun tidak; (7) Kecepatan mendapat pekerjaan, jumlah lulusan yang bekerja, dan penghasilan lulusan SMK 4 tahun lebih baik dari pada SMK 3 tahun; dan (8) Kepuasan kerja lulusan SMK 4 tahun lebih baik daripada lulusan SMK 3 tahun.
EVALUATION OF THE IMPLEMENTATION OF 4-YEAR PROGRAM POLICY OF VOCATIONAL SECONDARY SCHOOL IN IMPROVING GRADUATES' EMPLOYABILITY
Abstract
The aim of this research is to disclose the employability level of 4-year Vocational Secondary School (or Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)) graduates by using 3-year SMK as the base-line. This research is an evaluation research using CIPPO (context, input, process, product, and outcomes) model. The sample of the research is eight 4-year SMK and eight 3-year SMK, and it involves 544 persons as the research subjects. The data were collected by observation, questionnaire, interview and documentation, and analyzed quantitatively by using descriptive statistic analysis. The research result shows that: (1) 4-year and 3-year SMKs are using national curriculum developed based on the needs of Bussiness & Insdustrial Performer (DU/DI), (2) the competency of all (100%) the 4-year SMK graduates are 'very good', while only 64% 3-year SMK graduates is 'very good', (3) based on DU/DI's stand point, the 4-year SMK graduates is better in 8 aspects (discipline, tenacuty, theoretical knowledge, practical skill, self-independence, carefullness, creativity and leadership), (4) 4-year SMK teacher is better in guiding the students, producing learning material, developing workshop, and cooperating with DU/DI, (5) 4-year SMK has similiar condition of facilities with 3-year SMK, (6) 4-year SMK funding system is better than the 3-year SMK by involving the alumni, (7) 4-year SMK graduate is better in number of working graduates, income, and speed to get jobs, (8) 4-year SMK graduate are more satisfied with their job than the 3-year graduate.
First Page
215
Last Page
227
Issue
2
Volume
21
Digital Object Identifier (DOI)
10.21831/pep.v21i2.17076
Recommended Citation
Soenarto, Soenarto; Amin, Muhammad Mustaghfirin; and Kumaidi, Kumaidi
(2017)
"Evaluasi implementasi kebijakan Sekolah Menengah Kejuruan program 4 tahun dalam meningkatkan employability lulusan,"
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan: Vol. 21:
Iss.
2, Article 8.
DOI: 10.21831/pep.v21i2.17076
Available at:
https://scholarhub.uny.ac.id/jpep/vol21/iss2/8
References
Alisjahbana, A. S. (2014). Menteri PPN/Kepala Bappenas, tantangan kependudukan, ketenagakerjaan, dan SDM Indonesia menghadapi globalisasi khususnya masyarakat ekonomi Asean: "Arah kebijakan dan program di bidang kependudukan, ketenagakerjaan dan sumber daya manusia menghadapai glob. In Makalah. Jakarta.
Badan Pusat Statistik. (2014). Berita resmi badan pusat statistik. Retrieved from https://www.bps.go.id/
Balogh, T. (1969). Education and agrarian progress in developing countries. In K. Hufne & J. Naumann (Eds.), Economics of Education in transition (pp. 259-68). Stuttgart: Ernst Klett.
Barro, R. (2001). Education and economic growth. In J. F. Helliwell (Ed.), The Contribution of Human and Social Capital to Sustained Economic Growth and Well-Being. OECD.
Depdiknas. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (2003). Jakarta.
Djojonegoro, W. (1998). Pengembangan sumberdaya manusia melalui sekolah menengah kejuruan (SMK). Jakarta: PT Balai Pustaka.
Habibie, B. J. (2013). Sumber daya manusia masyarakat madani. In Pidato KONASPI ke 7. Yogyakarta.
Pardjono, P., Sugiyono, S., & Budiyono, A. (2015). Developing a model of competency and expertise certification tests for vocational high school students. Research and Evaluation in Education, 1(2), 129. https://doi.org/10.21831/reid.v1i2.6517
Psacharopoulos, G. (1997). Vocational education and training today: challenges and responses 1. Journal of Vocational Education & Training, 49(3), 385-393. https://doi.org/10.1080/13636829700200022
Supriadi, D. (2002). Sejarah pendidikan teknik dan kejuruan di Indonesia: Membangun manusia produktif. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Manengah, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.