Keywords
evaluation of curriculum implementation, process skill approach, biologi learning, mixed-method
Document Type
Article
Abstract
Penelitian ini bertujuan mengevaluasi secara komprehensif tentang implementasi pendekatan keterampilan proses (PKP) dalam pembelajaran biologi di SMAN Kota Semarang, dan mengungkap berbagai faktor pendukung dan penghambatnya. Penelitian ini menggunakan model evaluasi kesenjangan. Data dikumpulkan dengan pendekatan mixed-method, diawali dengan penggunaan metode kuantitatif dilanjutkan dengan metode kualitatif. Data kuantitatif tingkat penggunaan keterampilan proses oleh peserta didik dikumpulkan menggunakan kuesioner. Kuesioner dikembangkan dengan memodifikasi langkah Madaus et al., Claeys et al., dan Wheeler, melalui tahap review literatur, mengkonstruksi instrumen, menetapkan validitas isi dengan cara validasi pakar, dan uji coba lapangan. Data kualitatif tentang proses pembelajaran biologi dan data kualitatif lainnya, diperoleh melalui observasi, pembuatan catatan lapangan, kategorisasi catatan lapangan, dan wawancara mendalam. Seluruh data dianalisis dengan explanatory mixed-method analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas implementasi PKP dalam pembelajaran biologi di SMAN kota Semarang belum mencapai kategori baik. Faktor pendukung dan penghambat utamanya adalah tinggi dan rendahnya komitmen guru untuk mengimplementasikan PKP dalam pembelajaran biologi.
Kata kunci: evaluasi implementasi kurikulum, pendekatan keterampilan proses, pembelajaran biologi, mixed-method
______________________________________________________________
AN EVALUATION OF THE PSA IMPLEMENTATION IN BIOLOGY TEACHING AT STATE HIGH SCHOOLS IN SEMARANG CITY USING THE MIXED-METHOD APPROACH
Abstract This study aims to evaluate the implementation of the process skill approach (PSA) in the biology teaching at state high schools in Semarang City, and reveal the various supporting factors and the constraints. The study used a discrepancy evaluation model. The data were collected using a mixed-methods approach, initiated with the use of the quantitative method followed by the use the qualitative method. The quantitative data about the level of the process-skill use by the students were collected using questionnaire. The questionnaire was developed by referring to the steps of Madaus et al., Claeys et al., and Wheeler, through reviewing literature, constructing instruments, and determining the content validaty through expert validation, and conducting field trials. The qualitative data about the biology teaching process and the other qualitative data were collected through observation, the preparation of field notes and categorization of field notes, and in depth interview. The whole data were analyzed using the explanatory mixed-method analysis. The result shows that the quality of the implementation of the biology curriculum at state high schools in Semarang City is not in a good category yet. The main supporting factors and the constraints are the the teachers' high and low commitment to implement the PSA in the biology teaching.
Keywords: evaluation of curriculum implementation, process skill approach, biologi learning, mixed-method
First Page
109
Last Page
121
Issue
1
Volume
19
Digital Object Identifier (DOI)
10.21831/pep.v19i1.4561
Recommended Citation
Isnaeni, Wiwi and Kumaidi, Kumaidi
(2015)
"EVALUASI IMPLEMENTASI PKP DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMAN KOTA SEMARANG MENGGUNAKAN PENDEKATAN MIXED-METHOD,"
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan: Vol. 19:
Iss.
1, Article 10.
DOI: 10.21831/pep.v19i1.4561
Available at:
https://scholarhub.uny.ac.id/jpep/vol19/iss1/10
References
Alfiero, L., Apanovitch, C., Bearor, J., McNulty, G., Michaud, J., & Simmonds, S. (2008). Cape Elizabeth Schools Curriculum Management Plan. Towson: Baltimore County Public Schools.
Arikunto, S., & Jabar, C. S. A. (2004). Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman Teoretis Praktis bagi Praktisi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Brannen, J. (2005). Memadu Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Cetakan ke VI. Yogyakarta: Penerbit Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Samarinda bekerjasama dengan Pustaka Pelajar. ISBN: 979-8581-107-9.
BSNP. (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.
Carin, A. A., & Sund, R. B. (1989). Teaching Science Through Discovery. Sixth Edition. Melbourne: Merrill Publishing Company.
Claeys, C., Neve, J., Tulkens, P. M., Spinewine, A. (2012). Content Validity and Inter-rater Reliability an Instrument to Characterize Unintentional Medication Discrepancy. Original Research Article. Drugs Aging. Springer International Publishing, A.G., 20(7), 577-591.
Creswell, J. W. (2008). Educational Research: Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitative Research. Third Edition. Pearson International Edition. New Jersey: Pearson Education Inc.
Djohar. (15 Mei 2003). Gambaran Umum Program Pembaharuan Pendidikan MIPA dan Bahasa Inggris. Makalah disampaikan pada Penataran Guru Penelitian di YAMB, Yogyakarta.
Setiadi, H., Ghani, A. R. A., & Suyatno. (2006). Evaluasi Pendidikan: Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Uhamka Press.
Hayat, B. (2006). Prinsip-prinsip dan Strategi Penilaian Kelas. Jakarta: Pusat Penilaian Pendidikan, Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pendidikan Nasional.
Kemendiknas. (2006a). Peraturan Mendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas RI.
Kemendiknas. (2006b). Peraturan Mendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Tingkat Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Depdiknas RI.
Kemendiknas. (2007). Peraturan Mendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses Pelaksanaan Kurikulum pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas RI.
Madaus, G. F., Scriven, M., Stufflebeam, D. L. (1986). Evaluation Models: Viewpoints on Educational and Human Services Evaluation. Boston: Kluwer Nijhoff Publishing.
Martin, R., Sexton, C., Franklin, T., & Gerlovich, J. (2005). Teaching Science for All Children: Inquiry Methods for Constructing Understanding. New York: Pearson Education, Inc.
OECD. (2010). PISA 2009 Result: Executive Summary. 1-21.
Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan. (2007). Naskah Akademik Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran IPA. Jakarta: Depdiknas RI.
Smith, T. M., Desimone, L. M., Zeidner, T. L., Dun, A. C., Bhatt, M., & Rumiyanseva, N. L. (September 2007). Educational Evaluation and Policy Analysis. Inquiry-oriented Instruction in Science: Who Teaches That Way? Pro-Quest Education Journals, 29(3), 169-199.
Steinmetz, A. (2000). The Discrepancy Evaluation Model. Evaluation Models: Evaluation in Education and Human Services. In: Stufflebeam, D. L. (Ed.), Madaus, G. F., Kellaghan, T. (Eds.), Evaluation Models: Viewpoints on Educational and Human Services Evaluation. ISBN: 978-0-7923-7884-6 (Print) 978-0-306-47559-7 (Online), 49, 127-143.
Stufflebeam, D. L.; Madaus, G. F.; Kellaghan, T. (2002). Evaluation Models: Viewpoints on Educational and Human Services Evaluation. Second Edition. Kluwer Academic Publishers. New York. 509 pgs.
Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003.
Wheeler, S. L. (2012). From Discrepancy Evaluation to Response to Intervention (RTI): Are We Ready in Higher Education? Dissertation. Published by ProQuest LLC (2012). UMI 3544014. Microform Edition © Pro-Quest LLC.
Widoyoko, S. P. (2008). Peranan Evaluasi Program Pembelajaran dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan. Makalah penyerta disampaikan dalam Seminar Strategi Peningkatan Kualitas Pendidikan pada tanggal 22 Maret 2008, di PPS UNY, Yogyakarta. Kerjasama PPS UNY-HEPI.
Worthen, B. R., & Sanders, J. R. (1981). Educational Evaluation: Theory and Practice. Washington: Charles A. Jones Publishing Company.