Keywords
diagnostic test, mathematics learning difficulties
Document Type
Article
Abstract
Tujuan penelitian untuk: (1) menemukan prosedur pengembangan tes diagnostik kesulitan belajar matematika SD/MI, (2) mengetahui kualitas butir tes diagnostik yang dikembangkan, dan (3) mengetahui informasi yang dapat dimunculkan dari hasil analisis tes diagnostik. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dari Borg & Gall. Subjek uji sebanyak 542 orang siswa kelas VI SD/MI di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar. Analisis kuantitatif untuk mengetahui informasi butir tes menggunakan program ITEMAN dan Program R. Hasil penelitian menunjukkan: (1) pengembangan tes diagnostik kesulitan belajar matematika di SD ini meliputi: studi pendahuluan, studi literatur dan hasilhasil penelitian, analisis masalah, merumuskan learning continuum, merumuskan peta konsep, menyusun tes essay, polarisasi jawaban siswa, menyusun tes bentuk pilihan ganda, validasi pakar melalui focus group discussion, uji coba terbatas, dan uji yang diperluas, (2) indeks daya beda butir tes antara 0,391 sampai dengan 2,317, indeks kesukaran butir tes antara -2,158 sampai dengan 2,528, kecocokan uji tes dengan kemampuan peserta (θ) antara -2,00 sampai dengan 2,60, dan fungsi informasi tes antara 0,111 sampai dengan 3,879, dan (3) informasi yang dapat dimunculkan dari tes meliputi: hasil tes secara klasikal dan individual, grafik ketuntasan belajar, profil individual, analisis salah konsepsi dan saran remedial.
Kata kunci: tes diagnostik, kesulitan belajar matematika
______________________________________________________________
DEVELOPING DIAGNOSTIC TEST OF MATHEMATICS LEARNING DIFFICULTIES IN ELEMENTARY SCHOOLS
Abstract The purposes of this study were: (1)to find a method to develop diagnostic test of mathematics learning difficulties in primary schools, (2) to determine the diagnostic test characteristics developed, and (3) to determine the information that could be generated by using diagnostic test. This study was a development research by Borg & Gall. The participants of main field testing were 542 grade VI students of primary schools in Banda Aceh City and Aceh Besar Regency. The quantitative analysis to determine the information of the test items developed used ITEMAN program and R Program. The results of this study are: (1) in developing the diagnostic test of the mathematics learning difficulties, the research phase included preliminary study, literature and research results study, problem analysis, formulating learning continuum, formulating concept map, preparing essay-form tests, students' answers polarization, preparing multiple-choice tests, experts' validation with focus group discussion, preliminary and readability tests, operational field testing, and main field testing to obtain model that fitted theoretically and empirically, (2) discriminating power of test items index ranges from 0.391 to 2.317, the difficulty test items index ranges from -2.158 to 2.528, the test compatibility testing with the participants ability (0) ranges from -2.00 to 2.60 and the test information function ranges from 0.111 to 3.879, and (3) the information that can be generated from the diagnostic test includes classically and individually test results, graphic of learning outcomes attainment, individual profile, every answers analysis, false conception and remedial suggestion analysis.
Keywords: diagnostic test, mathematics learning difficulties
First Page
44
Last Page
56
Issue
1
Volume
18
Digital Object Identifier (DOI)
10.21831/pep.v18i1.2123
Recommended Citation
Duskri, M.; Kumaidi, Kumaidi; and Suryanto, Suryanto
(2014)
"PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA DI SD,"
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan: Vol. 18:
Iss.
1, Article 4.
DOI: 10.21831/pep.v18i1.2123
Available at:
https://scholarhub.uny.ac.id/jpep/vol18/iss1/4
References
Borg, W. R., & Gall, M. D. (1983). Educational research: An introduction. London: Longman, Inc.
Fauzan. (2010). Pengembangan tes diagnostik kesulitan belajar matematika di SMA. Disertasi. Yogyakarta: PPs UNY.
Hambleton, R.K., Swaminathan, H., & Rogers, H.J. (1991). Fundamental of item response theory. Newbury Park: SAGE Publications, Inc.
Kumaidi. (2005). Profil siswa dan kelas untuk bantuan peningkatan pembelajaran. Maka- lah disampaikan dalam Seminar Nasi- onal Hasil Penelitian tentang Evaluasi Hasil Belajar serta Pengelolaannya di PPs UNY.
Naga, D. S. (1992). Pengantar teori sekor pada pengukuran pendidikan. Jakarta: Guna- darma.
Puspendik, (2010). Survei internasional TIMSS. Diakses dari http://litbangkemdiknas. net/detail.php?id=214, tanggal: 13 Oktober 2011.
Rupp, A. A., Templin, J., & Henson, R. A. (2010). Diagnostic measuremnet: theory, methods, and applications. New York: The Guilford Press.
Sheehan, K. M. (1997). A tree-based approach to proficiency scaling and diagnostic assessment. Journal of educational measurement. Volume 34, Issues 4, pages 333-352, December 1997.
Sriati, Arti. (1994). Kesulitan belajar mate- matika siswa SMA: pengkajian diagnostik. Jurnal kependidikan, Nomor 2, Tahun XXIV. Yogyakarta: UNY
Subarinah, Sri. (2006). Pembelajaran matemati- ka sekolah dasar. Jakarta: Depdiknas.
Suwarsono, St. (1987). Trait-treatment inter- action dalam pendidikan matematika. Yogyakarta: IKIP Sanata Dharma Yogyakarta.
Syarifah. (2007). Persyaratan analisis instru- men sebagai pra-syarat ketepatanhasil analisis dalam penelitian pendidikan. Jurnal penelitian MIPA. Vol. 1 No. 1, Desember 2007.
Thorndike, R. L., & Hagen, E. P. (1972). Measurement and evaluation in psychology and education. New York: John Willey & Sonc.
Waskito & Kumaidi. (2010). Asesmen untuk memantau kualitas pendidikan. Pengem- bangan model analisis prestasi belajar untuk mengidentifikasi kesulitan bel- ajar peserta didik. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Wijaya, Ariyadi. (2012). Pendidikan matemati- ka realistik suatu alternatif pendekatan pembelajaran matematik. Yogyakarta: Graha Ilmu.