Keywords
peran komite sekolah
Document Type
Article
Abstract
Abstrak
Penelitian ini bertujuan menggali informasi tentang bagaimana realisasi peran Komite Sekolah SMK di DIY sebagai bahan kaji ulang mekanisme kerja dan peranannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif feno-menologis rancangan multisitus yang dipilih berdasarkan dua pertimbangan, yaitu: objek penelitian tidak dimanipulasi dan data berupa kata-kata, kalimat, paragraf, dan dokumen. Data dikumpulkan melalui wawancara dan pengkajian dokumen, kemudian dianalisis secara induktif dan terus-menerus, melalui penggolongan, klasifikasi, dan reduksi. Subjek adalah pengurus komite sekolah terbaik di setiap Kabupaten/Kota di DIY berdasarkan informasi dari Dinas Pendidikan terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komite sekolah terpilih sangat aktif, namun belum melaksanakan semua perannya secara optimal, yaitu sebagai pemberi pertimbangan, pendukung, pengontrol, dan sebagai mediator. Komite sekolah nampak sangat aktif dalam mendukung kebijakan sekolah tentang pengumpulan dana sekolah, cukup aktif sebagai mediator antara sekolah dengan DUDI, dan aktif sebagai pemberi pertimbangan, namun kurang aktif sebagai badan pengontrol dan belum ada yang mengembangkan mekanisme kontrol. Kondisi demikian kemungkinan terjadi karena komite dibentuk dan difasilitasi oleh kepala sekolah serta pengurus komite adalah mantan pengurus badan pendukung penyelenggaraan pendidikan yang perannya memang sebagai badan pendukung.
Kata kunci: peran komite sekolah
First Page
145
Last Page
161
Issue
1
Volume
11
Digital Object Identifier (DOI)
10.21831/pep.v11i1.1424
Recommended Citation
Alip, Moch. and Soenarto, Soenarto
(2008)
"PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN SMK DI DIY,"
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan: Vol. 11:
Iss.
1, Article 10.
DOI: 10.21831/pep.v11i1.1424
Available at:
https://scholarhub.uny.ac.id/jpep/vol11/iss1/10
References
Bogdan, R.C., & Biklen, S.K.(1998). Qualitative Research. Needham Height, MA: Allyn & Bacon.
Caldwell, J.B. & Spink, M.J. (1993). Leading the self-managing school. London: Falmer.
Gasskov, V. (2000). Managing Vocational Training System. Geneva. ILO.
Gibson, J.L., Ivancevich, J.M., & Donnelly, J.H.(JR). (1995). Organisasi. Alih bahasa Adiarni. N. 1996. Jakarta: Binarupa Aksara.
Headington, M. (2000). Monitoring, Assessment, recording, reporting, and accountability. London: David Fulton.
Hersey, P., & Blanchard, K. (1982). Management of Organizational Behavior. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall.
Hoy, W.K. and Miskel, C.G. (2005). Educational administration: theory, research, and practice. New York: McGraw-Hill
Dit Dikmenjur Dikdasmen. (1997). Skills toward 2020 for glogal era. Jakarta: Depdiknas
Dit PLP Dikdasmen. (2001). Manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah. Jakarta: Depdiknas
Lewis, J.(JR). (1983). Long-Range and Short-Range Planning for educational Administrator.Newton, MA: Allyn and bacon.
Nolker, H. (1983). Pendidikan Kejuruan: Pengajaran, Kurikulum, Perencanaan. Jakarta: Gramedia.
Winarno Surakhmad. (2000). Pendidikan berbasis masyarakat sebagai wujud otonomi dalam pendidikan. Makalah Semiloka Pemberdayaan Daerah dalam Pelaksanaan Otonomi Bidang Pendidikan, di UNY, 17 Februari 2000.
World Bank. (1998). Education in Indonesia: From Crisis to Recovery. World Bank.
Zamroni. (2000). Paradigma pendidikan masa depan. Yogyakarta: Bigraf