Keywords
Sex, Sexuality, Cyber
Document Type
Article
Abstract
Abstract
This paper wants to explore further how sexuality is present in the cyber world. Although the construction of human sexuality age as the man himself, the construction or representation will be largely determined by the social context. Different characters from the cyber world where political authority and the gatekeeper do not contribute significantly will influence the construction of sexuality. The study found that sex is understood as a pleasure and commodities. Various reports of sexual offenders describe how the pleasure of sexual intercourse highly revered. Along with the cult of sexuality as pleasure is sex as a commodity, which is manifested in the form of an offer or advertisement to sell sexual services they provide.
Abstrak
Tulisan ini ingin mengeksplorasi lebih jauh bagaimana seksualitas hadir dalam dunia cyber. Meskipun konstruksi seksualitas manusia seumuran manusia itu sendiri, tapi konstruksi atau representasinya akan sangat ditentukan oleh konteks sosialnya. Karakter-karakter yang berbeda dari dunia cyber dimana otoritas politik dan gatekeeper tidak berperan secara signifikan akan mempengaruhi konstruksi atas seksualitas. Studi ini menemukan bahwa seks lebih dipahami sebagai sebuah kesenangan dan komoditas. Berbagai reportasi pelaku seksual menggambarkan bagaimana kesenangan akan hubungan seksual dipuja sedemikian rupa. Seiring pemujaan seksualitas sebagai kesenangan itu, adalah seks sebagai komoditas, yang diwujudkan dalam bentuk berbagai penawaran atau iklan untuk menjual layanan seks yang mereka sediakan.
First Page
163
Last Page
170
Page Range
163-170
Issue
2
Volume
45
Digital Object Identifier (DOI)
10.21831/informasi.v45i2.7991
Source
7991
Recommended Citation
Rianto, P. (2015). SEKSUALITAS CYBER: SEX SEBAGAI KESENANGAN DAN KOMODITAS. Informasi, 45(2), 163-170. https://doi.org/10.21831/informasi.v45i2.7991
References
Abrahamson, Paul R. 2002. With Pleasure: Thoughts on the Nature of Human Sexuality. Oxford University Press.
Chaffee, Stephen H, dan Mirriam J. Metzger, 2001. “The End of Mass Communication?” Mass Communication & Society. 2001. 4(4). 365-379.
Kadir, Hatib Abdul. 2007. Tangan dalam Kuasa Kelamin: Telaah Homoseks, Pekerja Seks, dan Seks Bebas di Indonesia. Yogyakarta: Insist Press.
Lievrouw, Leah A dan Sonia Livingstone (eds.), 2006. Handbook of New Media: Social Shaping and Social Consequences of ICTs. updated student edition. London Thousand Oaks. New Delhi: Sage Publications.
Winship, Janice. 2011. “Seksualitas untuk Dijual”. Dalam Stuart Hall, Dorothy Hobson, Andrew Lowe dan Paul Willis (eds). Budaya Media Bahasa: Teks Utama Pencanang Cultural Studies 1972-1979. Yogyakarta: Jalasutra
Istiyanto, Bekti. “Menguak Konsep Diri Perempuan Pelacur di Lokasi Pariwisata Baturaden, Kabupaten Banyumas http://sbektiistiyanto.files.wordpress.com/2008/02/menguak-konsep-diri-perempuan-pelacur.pdf
Monto, Martin A. dan Deana Julka, “Conceiving Sex as Commodity: Study of Arrested Customers of Female Street Prostitutes. Western Criminology Review 10 (1), 1-14 (2009), http://wcr.sonoma.edu/v10n1/Monto.pdf
Nurhadi, “Realitas Dalam Dunia Virtual” 2006, Jurnal Atma Nan Jaya, Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta, edisi Januari-Juni 2006, http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/REALITAS%20DALAM%20DUNIA%20VIRTUAL.pdf
Suriadireja, Purwadi “Seksualitas dan Ritual di Gunung Kemukus”. http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/kemukus.pdf