•  
  •  
 

Jurnal Pendidikan Vokasi

Keywords

pendidikan, kesejahteraan keluarga, industri kreatif pangan, keluarga miskin

Document Type

Article

Abstract

Penelitian bertujuan mendeskripsikan: tingkat pemahaman tentang makna keluarga sejahtera dan tentang industri kreatif pangan di kalangan keluarga miskin (gakin); faktor determinan terhadap terbentuknya keluarga sejahtera yang berbasis pada usaha industri kreatif pangan; mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan gakin. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif yang digunakan sebagai dasar analisis penelitian pengembangan (research and development). Data-data yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian diperoleh melalui kegiatan-kegiatan FGD. Lokasi penelitian ialah dua desa kategori termiskin di kabupaten Wonosobo. Subjek penelitian ialah gakin yang berjumlah 61 keluarga. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa, tingkat pemahaman gakin terhadap makna keluarga sejahtera dan terhadap makna industri kreatif pangan keduanya bernilai cukup; Determinan utama yang membentuk keluarga sejahtera ialah motiv beribadah, sementara determinan utama yang membentuk usaha memenuhi kebutuhan hidup melalui industri kreatif pangan ialah, diperolehnya pelatihan-pelatihan untuk mengolah pangan. Hasil analisis terhadap faktor-faktor pembentuk keluarga sejahtera dan usaha guna memperoleh penghasilan yang dilakukan melalui industri kreatif pangan ialah: faktor pendidikan dan kesejahteraan keluarga; hubungan inter dan antarkeluarga; peran orang tua dalam mendidik anak; pengaturan ekonomi keluarga; keamanan lahir batin dan perencanaan hidup sehat; pengembangan industri kreatif pangan.

Kata kunci: pendidikan, kesejahteraan keluarga; industri kreatif pangan; keluarga miskin

DETERMINANT FACTORS FOR ESTABLISHING PROSPEROUS FAMILY FOR RURAL POOR IN WONOSOBO REGENCY BASED ON CREATIVE FOOD INDUSTRY

Abstract

This study aim to describetheng level of understanding of the definition of both prosperous family and food creative industry among poor family, to find out the determinant factors for the establishing prosperous family based on creative food industry, and to identifyand analyse the needs of the poor family. This study adopted a descriptiv approach as the basis for the analysis in the research and development. The data were collected through FGD activities. The research sites were the two poorest villages in Wonosoboregency. The subjects consisted of 61 poor families.The results of the study show that the level of understanding of the definition of both prosperous family and food creative industry is categorized as fair. Additionally, the main determinant factor for establishing prosperous family is religious motives and the main determinant factor for establishing business activities to support livelihood needs through food creative industry is by joining trainings on food processing.Also, the vital components for establishing prosperous family and to establish business activities to earn income through food creative industry include:education, family welfare; intra and interfamily relationship; the role of parents for the children's education; family economy management; physical and spiritual security, healthy life planning; and development of food creative industry. Keywords: education; family welfare; food creative industry; poor family

Page Range

247-259

Issue

3

Volume

6

Digital Object Identifier (DOI)

10.21831/jpv.v6i3.11439

Source

https://journal.uny.ac.id/index.php/jpv/article/view/11439

References

Alma, B. (2001). Kewirausahaan. Bandung: CV Alfabeta.

Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan. (2016). Meningkatkan kemampuan para wanita tani melalui pelatihan pengolahan pangan okal. Retrieved from http://bkppp.bantulkab.go.id/berita/231- meningkatkan-kemampuan-para-wanita-tani-melalui-pelatihan- pengolahan-pangan-lokal

BPS Provinsi Jawa Tengah. (2011). Profil kemiskinan di provinsi Jawa Tengah.

BPS Provinsi Jawa Tengah. (2012). Profil kemiskinan di provinsi Jawa Tengah.

BPS Provinsi Jawa Tengah. (2013). Profil kemiskinan di provinsi jawa tengah.

Carroll, A. B. (1991). The pyramid of corporate social responsibility: Toward the moral management of organizational stakeholders. Business Horizons, 34(4), 39–48. http://dx.doi.org/10.1016/0007-6813(91)90005-G

Departemen Perdagangan RI, 2008:p. vii

Direktori FIle UPI. (2013). Kumpulan silabus UPI. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Kuswardinah, A. (2008). Meningkatkan pengetahuan pramuwisma sebagai upaya peran ganti pola asuh anak bagi wanita karir di kota semarang. Laporan Hasil Penelitian Universitas Negeri Semarang.

Kuswardinah, A. (2009). Ilmu kesejahteraan keluarga. Semarang: UNNES Pers.

Kuswardinah, A., Ansori, M., & Rakhmawati, R. (2007). Pemberdayaan kelompok wanita tani sebagai tindakan preventif KKP anak balita dan usia sekolah di kabupaten semarang. Laporan Penelitian Universitas Negeri Semarang. Retrieved from http://elib.pdii.lipi.go.id/katalog/index.p hp/searchkatalog/byId/52298

Kuswardinah, A., & Kariada, N. (2011). Model pemberdayaan anggota PKK sebagai upaya meningkatkan pendapatan keluarga bagi masyarakat Deliksari Kodya Semarang. Laporan Hasil Penelitian Universitas Negeri Semarang.

Pangestu, M. E. (2008). Pengembangan ekonomi kreatif indonesia 2025. Jakarta: Departemen Perdagangan RI.

Peraturan Pemerintah No 21 Tahun 1994 tentang Penyelenggaraan pembangunan keluarga sejahtera. Republik Indonesia.

Rifai, M. S. S. (2007). Modul kuliah pendidikan kesejahteraan keluarga. Bandung: Jurusan PKK FPTK UPI.

Rosida, N. (2014). Peranan orang tua dalam mendidik anak. Kompasiana. Retrieved from http://www.kompasiana.com/nanikrosida/peranan-orang-tua-dalam-mendidik- anak_54f7ffbda333119d1c8b4de3

Semiawan, C. (2010). Kreativitas keberbakatan: mengapa, apa, dan bagaimana. Jakarta: Indels.

Sochib, M. (2000). Pola asuh orang tua: untuk membantu anak mengembangkan disiplin diri. Jakarta: Rineka Cipta.

Syuhud, A. F. (2012). Menuju kebangkitan islam dengan pendidikan. Jakarta: Pustaka Alkhoirot.

Walliman, N. (2011). Research methods: the basic. London And New York: Routledge.

Wildensyah, I. (2015). Ekonomi sumberdaya dan lingkungan dalam konsep pembangunan berkelanjutan. Kompasiana. Retrieved from http://www.kompasiana.com/wildensya h/ekonomi-sumberdaya-dan-lingkungan-dalam-konsep-pembangunan-berkelanjutan_563c90006323bd2f0894 98f4

Share

COinS