•  
  •  
 

Jurnal Pendidikan Vokasi

Keywords

Peran DUDI, Penyelenggaraan SMK, Kearifan lokal

Document Type

Article

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) peran DUDI dalam mendorong produk kebijakan pendidikan Pemda Kota Mataram dalam mengembangkan SMK berbasis kearifan lokal; (2) implementasi penyelenggaraan kebijakan pendidikan SMK yang sesuai dengan kearifan lokal; dan (3) peran DUDI dalam pengembangan SMK. Informan kunci pada penelitian adalah Kepala Dinas Dikmen sub-bagian kepala seksi kurikulum, Kepala Sekolah, Wakasek Humas Industri, Pembimbing Industri, dan Siswa. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) peran DUDI dalam mendorong kebijakan Pemda terkait pengembangan SMK berbasis kearifan lokal belum memadai; (2) implementasi kebijakan Pemda, antara lain: (a) monitoring dan evaluasi, (b) menyediakan unit gedung baru, (c) membuka kompetensi keahlian baru, (d) pemberian dana, (e) mengadakan Gebyar SMK se-Kota Mataram; dan (3) peran DUDI dalam pengembangan SMK antara lain: (a) penyelenggaraan prakerin siswa berjalan dengan baik. b) industri sebagai tempat pemagangan guru, c) industri terlibat dalam uji kompetensi siswa tingkat akhir dan tempat menyalurkan lulusan, d) belum ada kerja sama terkait penyediaan sarana dan prasarana, dan e) pengembangan kurikulum dalam bentuk workshop kurikulum.
Kata kunci: peran DUDI, penyelenggaraan SMK, kearifan lokal

THE ROLE OF BUSINESS AND INDUSTRY IN THE IMPLEMENTATION OF VOCATIONAL HIGH SCHOOL (VHS) BASED ON LOCAL WISDOM IN THE CITY OF MATARAM
Abstract
This research aims to know: (1) the role of business and industry in encouraging the product education policy of the local government in Mataram City for developing vocaational high school (VHS) based on local wisdom; (2) the implementation of VHS education policy with an appropriate local wisdom; and (3) the role of business and industry in developing VHS. The key informants in this research were the Head of Secondary Education Curriculum Sub-section, Principal, Vice Principal of Industry Public Relations, Industry Counsellors, and students. The data were collected by observation, in-depth interviews and documentation. The data analysis technique included data reduction, data display and conclusion drawing. The results showed that: (1) the role of business and industry in encouraging the regional government policy related to VHS development based on local wisdom had not been adequate; (2) the implementation of regional government policy were among others: (a) monitoring and evaluation, (b) providing a new building unit, (c) opening new expertise competencies, (d) providing funds, (e) conducting Gebyar SMK in the city of Mataram; and (3) the roles of business and industry in the development of VHS were among others: (a) the implementation of the students' industrial practice ran well, (b) the industry as the place for teachers' apprenticeship, (c) the industry was involved in students' competency test at the end of the students' study and as an institute which would recruit the graduates, d) there had not been any cooperation related to the provision of facilities and infrastructure, and e) curriculum development in the form of a curriculum workshop.
Keywords: the role of business and industry, implementation of VHS, local wisdom

Page Range

162-172

Issue

2

Volume

6

Digital Object Identifier (DOI)

10.21831/jpv.v6i2.6277

Source

https://journal.uny.ac.id/index.php/jpv/article/view/6277

References

Anwar. (2001). Pelaksanaan Program Pendidikan Sistem Ganda Pada SMK Di Kota Kendari. Diambil pada tanggal 20 September 2014, dari www.depdiknas.go.id/jurnal/41/Anwar.html. Asmani, M.J. (2012). Pendidikan Berbasis Kearifan lokal. Jogjakarta: DIVA Press. Depdikbud. (2006b). Bahan Bimbingan Dan Teknik Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Dan Silabus Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Depdikbud. (2005). Rencana Pembangunan Jangka Panjang. Jakarta: Depdiknas. Direktorat Pengembangan SMK. (2010). Road Map Pengembangan SMK 2010-2014. Djojonegoro,W. (1998). Pengembangan sumberdaya manusia melalui sekolah menengah kejuruan (SMK). Jakarta: PT Balai Pustaka. Gubernur NTB. (2015). Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2015, Tentang penyelenggaraan Pendidikan. Diambil pada tanggal 20 Juni 2015 http://jdih.ntbprov.go.id/sites/default/files/produk_hukum/LD%20Perda%20No%204%20Th%202015.pdf. Sutrisno, J. (2006). Penyelenggaraan Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Mengenah Kejuruan. Muliati. (2008). Evaluasi pendidikan sistem ganda (Suatu penelitian evaluatif berdasarkan Stake's countenance model mengenai program pendidikan sistem ganda pada sebuah SMK di Sulawesi Selatan (2005/2007)). Disertasi. Tidak dipublikasikan. Universitas Negeri Jakarta. Priyatama, A., & Sukardi, S. (2015). Profil Kompetensi Siswa SMK Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di Kota Pekalongan. Jurnal Pendidikan Vokasi, Volume 3, Nomor 2, Juni 2013, diambil pada tanggal 22 Oktober 2015, dari http://journal.uny.ac.id/index.php/jpv/article/view/1593. Qurratu, A. (2009).Konsep Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Berbasis Industri di Kabupaten Sidoardjo. Jurnal Penataan Ruang, diambil pada tanggal 15 Juni 2015, dari http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-10252-Paper.pdf. Sarundajang, S.H. (2001). Arus Balik Kekuasaan Pusat Ke Daerah. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Syarifuddin, A. (1991). Titik berat otonomi daerah pada Dati II dan perkembangannya. Bandung: Mandar Maju. Republik Indonesia. (2004). Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2004, Tentang Sistem Pemerintah Daerah. Usman, A.B. (2004). Pendidikan Nasional Memasuki Era Otonomi Daerah, Dalam Edy Suadi Hamid Dan Sobirin Malian, Memperkokoh Otonomi Daerah:Kebijakan, Evaluasi Dan Sarana. Yogyakarta: UII Press. Pardjono. (2011). Peran industri dalam pengembangan SMK. Makalah disampaikan pada workshop peran industri dalam pengembangan SMK di SMKN 2 Kasihan Bantul. Tim Penyelaras Pendidikan Dengan Dunia Kerja. (2010). Perancangan Model Konseptual Pengukuran Kinerja Penyelarasan Pendidikan Dengan Dunia Kerja. Jakarta: Tim Penyelaras Pendidikan Dengan Dunia Kerja. Wagiran. (29 April - 2 Meri 2010). Pengembangan Pendidikan Kejuruan Berbasis Potensi Daerah Dan Sumberdaya Alam Dalam Mendukung Continuing Vocational Education. Makalah disajikan dalam Seminar Aptekindo di Universitas Pendidikan Denpasar. Wayong, J. (1979). Asas Dan Tujuan Pemerintah Daerah. Jakarta: Penerbit Djambatan.

Share

COinS