•  
  •  
 

Keywords

kesiapan kerja, pengalaman praktik, dukungan orang tua, prestasi belajar dasar kejuruan, keahlian elektronika

Document Type

Article

Abstract

Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) tingkat kesiapan kerja, pengalaman praktik, prestasi belajar dasar kejuruan, dan dukungan orang tua, (2) adanya pengaruh pengalaman praktik, prestasi belajar dasar kejuruan, dukungan orang tua baik secara sendiri - sendiri maupun bersama - sama terhadap kesiapan kerja siswa SMK, (3) seberapa besar pengaruh pengalaman praktik, prestasi belajar dasar kejuruan, dukungan orang tua secara sendiri dan bersama - sama terhadap kesiapan kerja siswa SMK. Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan pendekatan ex post facto. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis regresi linier sederhana dan analisis regresi ganda dengan bantuan software SPSS 16. Hasil penelitian menunjukkan: (1) kesiapan kerja siswa tinggi (84%), pengalaman praktek tinggi (72%), prestasi belajar dasar kejuruan rendah (36%), dukungan orang tua sangat tinggi (54%), (2) terdapat pengaruh pengalaman praktik, prestasi belajar dasar kejuruan, dukungan orang tua secara sendiri maupun bersama - sama terhadap kesiapan kerja, dan (3) sumbangan efektif variabel pengalaman praktik, prestasi belajar dasar kejuruan, dan dukungan orang tua terhadap kesiapan kerja (R2 ) sebesar 39,6% dan sumbangan efektif masing - masing variabel yaitu pengalaman praktik 23,1%, prestasi belajar dasar kejuruan 6,4%, dan dukungan orang tua 9,6%.

THE INFLUENCE OF PRACTICAL EXPERIENCE, BASIC VOCATIONAL LEARNING ACHIEVEMENT AND PARENT'S SUPPORT ASPECTS TOWARDS WORK READINESS OF THE STUDENTS IN VOCATIONAL HIGH SCHOOLS

Abstract

The purpose of this study is designed to reveal: (1) the level of work readiness, practical experience, basic vocational achievement,and parent's support (2)there is an influence of practical experience, basic vocational achievement towards, parent's support jointly and severally towards work readiness (3) how much an influence of practical experience, basic vocational achievement towards, parent' s support jointly and severally towards work readiness. This was a survey research with ex post facto approach study. The data were analyzed using the descriptive analysis technique, simple liner regression analysis and multiple regression analysis with the help of software SPSS 16.00. The result showed: (1) the work readiness was high (84%), practical experience was high (54%), learning achievement in basic vocational was low (36%), parent's support was very high (54%) (2) there is an influence of practical experience, basic vocational achievement towards, parent' s support jointly and severally towards work readiness (3) the effect of practical experience, basic vocational achievement towards, parent' s support jointly and severally towards work readiness (R2 ) 39,6% and the effect of each predictor was 23,1% practical experience, 6,4% basic vocational achievement towards, and 9,6% of parent' s support.

Page Range

164-180

Issue

2

Volume

4

Digital Object Identifier (DOI)

10.21831/jpv.v4i2.2543

Source

https://journal.uny.ac.id/index.php/jpv/article/view/2543

References

Abdillah, Autar. (2001). Rekonstruksi paradigma pendidikan-industri. Surabaya Post, tanggal 30 – 11 – 2001. Diambil dari http://klike.blogspot.com/2011/07/rekonstruksi-paradigma-pendidikan.html tanggal 18 - 11 – 2012.

Ahmadi, H.A dan N. Uhbiyati. (1991). Ilmu kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Asri, Marwan, dkk. (1986). Pengelolaan karyawan. Yogyakarta.

Badan Pusat Statistik. (2013). Berita resmi statistik, keadaan ketenagakerjaan no. 35/05/Th. XVI, 6 Mei 2013. Diambil dari www.bps.go.id tanggal 18-7 -2013.

Balitbang. (2009). Laporan eksekutif pengkajian peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan secara komprehensif: pendidikan kejuruan dalam penyiapan tenaga kerja. Jakarta: Balitbang Depdiknas.

Callan, V.J. (2003). Generic skills understanding vocational education and training teacher and student attitudes. NCVER, Adelaide.

Clarke, M. (2007). ‘Understanding and managing employability in changing career contexts’. Journal of European Industrial Training, vol. 32, no. 4, pg 258-284. Diakses 27/07/2009, Emerald Fulltext database.

Cronbach, L.C. (1954). Educational psychology. New York: Hartcout, Brace & Company.

Customer Service Institute of Australia. (2005). Work readiness. Diambil tanggal 26 Oktober 2012, dari http://www.wsc.edu.au/_docs/22workreadiness.pdf.

Daehler, Marvin D & Danuta Bukatko. (1985). Cognitive development. 1st Edition. New York: Alfred A. Knof.

Dali Gulo. (1984). Kamus psikologi. Bandung: Tonis.

Dalyono. (2001). Psikologi pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Danielson. (2008). School to – career program. Diambil tanggal 26 Oktober 2011, dari http://www.killingly.k12.ct.us.

Depdiknas. (2006). Kurikulum SMK tahun 2006.

Djojonegoro, Wardiman. (1997). Pengembangan sumberdaya manusia melalui sekolah menengah kejuruan (SMK). Jakarta: PT Jayakarta Agung Offset.

Finch, Curtis R and John R Crunkilton. (1999). Curriculum development in vocational and technical education: planning, content, and implementation (5th edition). Boston: Allyn and Bacon.

Gottlieb, B.H. (1983). Social support strategies guidelines for mental health practices. London: Sage Publications.

Hasan, Muh Tholchah. (1987). Islam dalam perspektif sosial budaya. Jakarta: Galasa Nusantara.

Hasbullah. (2001). Sejarah pendidikan Islam di Indonesia: lintasan sejarah.

House, J. S. (1981). Work stress and social support. Reading, MA: Addison-Wesley.

Ihsan, Fuad. (1997). Dasar-dasar pendidikan (komponen MKDK). Jakarta: Rhineka Cipta.

Kinoshita, Toshiko. (2010). Masyarakat Indonesia tidak pernah berpikir panjang. Kompas, Jum’at 24 Mei 2002.

Litbang TVone. (27 September 2012). Data tawuran pelajar selama 2010-2012. Diambil pada tanggal 16 Oktober 2013 dari www.tvonenews.tv.

Mahmud, Dimyati. (1989). Psikologi pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Mariah, Siti & Machmud Sugandi. (2010). Kesenjangan Soft Skill Lulusan SMK dengan Kebutuhan Tenaga Kerja di Industri. Jurnal Inovasi dan Perekayasa Pendidikan, 22, Hal 1-22.

Mulyasa, E. (2005). Kurikulum berbasis kompetensi: konsep, karakteristik, dan implementasi. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Nawawi, Hadari. (1981). Analisis pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Nolker, Helmut. (1983). Pendidikan kejuruan: pengajaran, kurikulum, perencanaan. Jakarta: Gramedia.

Oemar Hamalik. (2001). Proses belajar mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Poerwadarminto, JS. (2002). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, diolah kembali oleh Pusat Bahasa Depdiknas.

Sarafino, Edward P., & Timothy W. Smith. (1998). Health Psychology: Biopsychosocial Interactions (3rd ed.). New York: John Wiley and Sons Inc.

Satunggalno, dkk. (1993). Pengajaran Mikro: Pendekatan Praktis dalam Menyiapkan Pendidik Profesional. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sofyan, Herminarto. (1993). Kesiapan Siswa STM di Jawa untuk Memasuki Lapangan Kerja. Jurnal Kependidikan. Yogyakarta: Lembaga Penelitian IKIP Yogyakarta.

Suryanto. (2008). Optimalisasi Peran dan Fungsi Keluarga. Gemari, Edisi 87/Tahun IX/April/2008. Diambil dari www.gemari.or.id/file/edisi87/gemari8768.pdf, tanggal 8 Februari 2013.

Suzanne, Lane, & Stone Clement A. (2006). Performance Assessment. Artikel dalam Educational Measurement. Edited by Robert L. Brennan. Fourth Edition. Westport, CT 06881, USA: Praeger Publisher.

UNESCO – UNEVOC International Centre for Technical and Vocational Education and Training. (October 25-28, 2004). Orienting Technical and Vocational Education and Training (TVET) for Sustainable Development: A Discussion Paper on UNESCO International Experts Meeting. Bonn, Germany.

Winkell, WS. (1987). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia.

World Economic Forum. (2012). The Global Competitiveness Report 2012–2013: Insight Report. Geneva, Switzerland: SRO-Kundig.

Share

COinS