Keywords
Construction of Women, Patterns of Relation, Hyperreality.
Document Type
Article
Abstract
Emergence of non-mainstream way of women representations in soap operas, where women are constructed as an independent individual, brought an impact to the patterns of relation between men and women. If we look at Indonesian soap operas, there are not many of them that can manage to present a non-mainstream construction of female characters. The shift on women representation is associated to how the men were represented in said soap operas, therefore this is a form of the role of the media in altering gender stigma in the society. However, in the process of construction there is a new reality presented by the media through soap operas. Baudrillard established that hyperreality is a condition in which the reality that are presented by the media overtook the real world. This makes the society, as a consumer, became convinced that the new
reality is a description of real life. This research is a qualitative study on a sitcom titled Tetangga Masa Gitu? with the analysis on the contents of the sinetron. Relation between men and women shown in this sitcom is based on the factors of economic ownership, resulting in hyperreality in the patterns of relation.
Munculnya representasi perempuan yang tidak mainstream di dalam sinetron, dimana perempuan dikonstruksikan sebagai individu yang independen berdampak kepada pola relasi antara perempuan dan laki-laki. Apabila melihat kondisi sinetron di Indonesia, belum banyak sinetron yang berhasil menampilkan konstruksi yang tidak mainstream
terhadap tokoh perempuan. Perubahan konstruksi perempuan tidak terlepas dari bagaimana konstruksi laki-laki ditampilkan di dalam sinetron tersebut sehingga hal ini merupakan salah satu bentuk peran media dalam mengubah stigma peran gender kepada masyarakat. Namun dalam proses konstruksi tersebut terdapat suatu realitas baru yang ditampilkan oleh media melalui sinetron. Baudrillard menjelaskan bahwa hiperrealitas merupakan suatu kondisi dimana realitas yang dibangun di dalam media
melebihi kondisi yang sebenarnya. Hal seperti ini menjadikan masyarakat sebagai konsumen meyakini realitas baru tersebut sebagai ilustrasi dalam kehidupan nyata. Penelitian ini merupakan suatu penelitian kualitatif terhadap sinetron komedi Tetangga Masa Gitu? dengan menggunakan metode analisis isi wacana sinetron. Relasi antara laki-laki dan perempuan dalam sinetron ini ditunjukan oleh adanya faktor kepemilikan ekonomi dalam diri perempuan sehingga pola relasi yang terjadi menunjukan adanya kondisi hiperrealitas.
First Page
19
Last Page
32
Page Range
19-32
Issue
1
Volume
46
Digital Object Identifier (DOI)
10.21831/informasi.v46i1.9646
Source
9646
Recommended Citation
Saputra, E. E. (2016). HIPERREALITAS RELASI DALAM SINETRON KOMEDI "TETANGGA MASA GITU?". Informasi, 46(1), 19-32. https://doi.org/10.21831/informasi.v46i1.9646
References
Anggraeni, Ratih Anggun. 2012. “Pola Relasi Suami Istri Terkait dengan Pembagian Kerja dan Pengambilan Keputusan (Studi Kasus terhadap Tiga Keluarga dalam Perubahan Peran di Keluarga”. Skripsi Departemen Sosiologi Universitas Indonesia.
Ashadi, Siregar. 2004. “Ketidakadilan Konstruksi Perempuan di Film dan Televisi”. Vol. 7. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada.
Ayun, Primada Qurrota. 2011. “Sensualitas dan Tubuh Perempuan dalam Film-Film Horor di Indonesia (Kajian Ekonomi Politik Media)”. Tesis Pascasarjana Ilmu Komunikasi Gadjah Mada.
Habsari, Sri Kusumo, Fitria Akhmerti Primasita, M. Taufiq Al Makmun. “Representasi Dominasi Perempuan dalam Rumah Tangga: Feminisme atau Patriarki? (Sebuah Analisis Tekstual terhadap Situasi Komedi (Sitkom) “Suami-Suami Takut Istri)”, Vol. 23. Jurnal Humaniora Universitas Gadjah Mada.
Handayani, Resna. 2003. “Kecil-Kecil Jadi Manten: Representasi Feminitas dan Maskulinitas di Sinetron Berideologi Patriarki-Kapitalis”. Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.
Husnia, Tina. 2013. “The Resistance toward Patriarchal Performed by Anne Boleyn in TheOther Boleyn Girl Film by Justin Chadwick”. Allusion Volume 02 Number 01 (February 2013).
Iriantara, Yosal. 2008. “Media, Gender dan Melek Media”. Jurnal Universitas Islam Nusantara. Diakses 25 November 2015. (http://www.uninus.ac.id/data/data_ ilmiah/MEDIA,%20GENDER,%20 MELEK-MEDIA.pdf )
Kusumandari, Edwina. 2014. “Representasi Perlawanan Perempuan terhadap Ideologi Patriarki dalam Film Potiche Karya François Ozon”. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.
Manullang,Christine.1997.“AnalisaDeskriptif Hubungan antara Stereotipe Gender dan Orientasi Karir (Studi pada Mahasiswa Mahasiswi Program Diploma III FISIP UI)”. Skripsi Departemen Sosiologi Universitas Indonesia.
Morrison, Danielle. 2014. “Brave: A Feminist Perspective on the Disney Princess Movie”. California Polytechnic State Unversity.
Sofyadi, Rizki. 2006. “Hyperreality atas Hak Perempuan dalam Film Indonesia (Studi Analisis Wacana Kritis terhadap Film Arisan dan Pasir Berbisik”. Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.
Spiker, Julia A. 2012. “Gender and Power in the Devil Wears Prada”. International Journal of Business, Humanities and Technology, Vol. 2 No. 3; May 2012
Abbot, Pamela, Claire Wallace. 199. An Introduction to Sociology (Feminist Perspective). London. Routledge. Connell, 1987. Gender and Power. Polity Press.
Ihromi, T.O. 1999. Bunga Rampai Sosiologi Keluarga. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Macionis, John J. 2008. Sociology. New Jersey: Pearson Education International.
Marvasti, Amir. B. 2004. Qualitative Research in Sociology. London: SAGE Publications.
Ritzer, George. 2011. Sociological Theory. McGrawHill.