•  
  •  
 

Informasi

Keywords

Social Network, Environmental Campaign, Social Media, Fight the Haze

Document Type

Article

Abstract

Campaigns nowadays are oftenly carried through social medias, including campaigns concerning the environment. Based on previous studies, effectivity of campaigns through social medias were affected by many factors, such as the activity of the online administrator, additional socialization that were carried off- line, and also the involvement of the active followers in social medias. However, this paper views environmental campaign in social medias could be effective if viewed from another side,
that is social network. This study sees how social network can improve the effectivity of environmental campaigns in social medias,therefore it's safe to say that this study brings an addition to previous studies related to
factors that influenced the effectivity of environmental campaigns that utilized social medias as a channel of communication. The method used for this paper is qualitative method, with case study on Melawan Asap (Fight the Haze) campaign initiated by BEM UI (Executive Board of Students of University of Indonesia) in 2015 to form an alliance consisting several organizations from inside and outside of the university. Collection of data for this study was done with in-depth interviews with certain informants, based on a criteria established previously by the author, beside an observation upon social media accounts that were used for Fight the Haze campaign. The result shows that the involvement of networks in social media affects the effectivity of Fight the Haze campaign. Also, the social relation between organizations that are united under the alliance of Fight the Haze campaign are based on sentimental network.

Kampanye kian marak dilakukan dengan menggunakan media sosial, tidak terkecuali kampanye lingkungan. Berdasarkan kajian-kajian sebelumnya, keefektifan kampanye dengan menggunakan media sosial dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti adanya administrator online yang aktif, adanya sosialisasi tambahan yang dilakukan secara offline, dan juga terlibatnya pengikut/followers di media sosial secara aktif. Namun, tulisan
ini melihat kampanye lingkungan di media sosial dapat efektif dari sisi lain yaitu dari jaringan sosial. Kajian ini melihat bagaimana jaringan sosial berperan dalam membuat efektif kampanye lingkungan di media sosial, sehingga dapat dikatakan bahwa kajian ini menambahkan penemuan dari kajian-kajian sebelumnya yang berbicara mengenai faktor yang membuat efektif kampanye lingkungan dengan menggunakan media sosial sebagai media komunikasinya. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode kualitatif dengan studi kasus pada kampanye melawan asap yang diinisiatori oleh BEM UI 2015 untuk membentuk sebuah aliansi dengan menggandeng beberapa organisasi di UI dan juga dari luar UI. Pengambilan data dalam studi ini dilakukan melalui wawancara mendalam dengan informan- informan tertentu berdasarkan kriteria yang penulis tetapkan dan melakukan observasi terhadap akun media sosial yang digunakan untuk menyebarluaskan kampanye melawan asap. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa keterlibatan peran jaringan di media sosial mempengaruhi efektifitas kampanye melawan asap, serta hubungan sosial antar organisasi yang tergabung dalam aliansi gerakan melawan asap terbentuk berdasarkan jaringan perasaan/sentiment.

First Page

87

Last Page

100

Page Range

87-100

Issue

1

Volume

46

Digital Object Identifier (DOI)

10.21831/informasi.v46i1.9652

Source

9652

References

Agusyanto, Ruddy. 2014. Jaringan Sosial Dalam Organisasi (Edisi Revisi). Jakarta: P.T Raja Grafindo Persada.

Ardianto, Elvinaro. 2001. “Public Relations on the Net: Sebuah Perspektif Baru Humas” Mediator, Vol. 2 No.1

Darsono, Febryandi. 2011. “Koalisi Ornop Pasca Orde Baru: Studi tentang Jaringan Walhi dalam Kampanye Isu Hutan.” MASYARAKAT:JurnalSosiologi, Vol. 16, No. 1, Januari 2011.

Kapriani, Dea Rizki dan Lubis, Djuana P. 2014. “Efektifitas Media Sosial untuk Gerakan Sosial Pelestarian Lingkungan.” Jurnal Sosiologi Pedesaan, Desember 2014:187- 200

Lailia, Anita Nur. 2014. “Gerakan Masyarakat dalam Pelestarian Lingkungan Hidup (studi tentang upaya menciptakan kampung hijau di kelurahan gundih surabaya).” Jurnal Politik Muda, Agustus-Desember, 283-302

Lesmana, I Gusti Ngurah Aditya. 2012. “Analisis Pengaruh Media Sosial Twitter Terhadap Pembentukan Brand Attachment (Studi: PT. XL.Axiata).” Tesis Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi. Diunduh pada 30 Desember 2015

Loisa, Riris. 2011. “Jejaring sosial, identitas kolektif dan aksi politik. Faktor facebook dalam revolusi Mesir.” Jurnal komunikasi Universitas Tarumanegara. Tahun III/01/2011. Diunduh pada 27 Agustus 2015

Lukito.Rijanto P. 1995. “Jaringan-Jaringan Sosial dalam Organisasi PAM DKI Jakarta: pelayanan air minum DKI Jakarta dalam rangka ketahanan nasional”. Tesis Kajian Ketahanan Nasional Universitas Indonesia.

Maryati.”Ratusan warga berburu sampah plastik di Jakarta.” Antara News 23 Februari 2014. . Diakses pada 21 September 2015.

Oktavianti, Meria. 2014. “Alur Pesan Kampanye Gerakan Cikapundung Bersih dalam Meningkatkan Kesadaran Kebersihan Lingkungan.” Jurnal Komunikasi Universitas Tarumanegara, Tahun VI/02

Solis, Brian. 2011. Engage! The Complete Guide for Brands and Businesses to Build, Cultivate and Measure Success in The New Web. John Wiley &Sons. New Jersey.

Syamsul, Fakhyar Rusyid. 2014. “Iklan Layanan Masyarakat Kampanye Lingkungan Hidup “Ruang Terbuka Hijau”.Skripsi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Hasanuddin.

Sujatmiko,Iwan Gardono.2014.“Keterwakilan Etnis di Politik Nasional: Kasus Etnis Sunda di Republik Indonesia.” MASYARAKAT:Jurnal Sosiologi, Vol. 19, No. 1, Januari

Widorini, Wahyu Yuliastuti. 2014. “Strategi Komunikasi Earth Hour dalam Kampanye Gaya Hidup Ramah Lingkungan”.eJurnal Mahasiswa Universitas Sebelas Maret. Diunduh pada 24 Agustus 2015.

William Lawrence Neuman, 2004. Social Research Methods: Qualitative and quantitative Approaches: Boston: Allyn dan Bacon

Included in

Social Media Commons

Share

COinS