•  
  •  
 

Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan

Keywords

Indonesia, industrial revolution strategy, strengthening character education, three education centers

Document Type

Article

Abstract

Education plays an important role in developing the character of a nation. Education is not only implemented in formal education institutions, but also in the family and amongst the community. This study aims to describe the three-center education strategy in Indonesia for strengthening character education in the era of industrial revolution 4.0, and to obtain an overview of the feasibility of infrastructure in schools that support the implementation of strengthening character education appropriately through this strategy. This research is a qualitative descriptive study conducted in three junior high schools (SMP) that were piloted for the strengthening of character education in Yogyakarta, Indonesia. The research subjects included the students, teachers, education personnel, parents of students, and community leaders. Data collection used interviews, observations, documentation, and a focus group discussion (FGD). Data analysis was performed with the interactive technique of the Miles and Huberman model. The results showed that the strengthening of character education in schools in the era of industrial revolution 4.0 is carried out well through the strategy of three education centers. Three state junior high schools in Bantul, Yogyakarta, namely SMPN 1 Bantul, SMPN 1 Sewon, and SMPN 1 Pandak, have implemented character strengthening for students using the strategy of three education centers appropriately. In general, the support for the facilities and infrastructure for the strengthening character education programs is sufficient, allowing the character education strengthening program to run well.

First Page

119

Last Page

133

Page Range

119-133

Issue

1

Volume

19

Digital Object Identifier (DOI)

10.21831/jc.v19i1.40325

Source

https://journal.uny.ac.id/index.php/civics/article/view/40325

References

Afrianto, A. (2018). Being a professional teacher in the era of industrial revolution 4.0: opportunities, challenges and strategies for innovative classroom practices. English Language Teaching and Research, 2(1), 1-13. Retrieved from http://103.216.87.80/index.php/eltar/article/view/102675/101032

Aheniwati, A. (2019). Pengaruh internet bagi anak. Edukasia: Jurnal Pendidikan, 6(2), 53-60. DOI: https://doi.org/10.35334/edu.v6i2.1063

Albertus, D. K. (2007). Pendidikan karakter: Strategi mendidik anak di zaman global. Jakarta: Grasindo.

Albertus, D. K. (2012). Pendidikan karakter utuh dan menyeluruh. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Alifiyah, I., Imron, A., & Juharyanto, J. (2019). Kepemimpinan visioner kepala sekolah dalam mengembangkan karakter peserta didik. JAMP: Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan, 2(1), 32-39. Retrieved from http://journal2.um.ac.id/index.php/jamp/article/view/6823/3478.

Argadinata, H., & Gunawan, I. (2019, December). The leadership of Pancasila in education: Foundation for strengthening student characters in the industrial revolution era 4.0. In The 4th International Conference on Education and Management (COEMA 2019) (pp. 5-7). Atlantis Press.

Arifin, M. F. (2018). Model kerja sama tripusat pendidikan dalam pendidikan karakter siswa. Muallimuna: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, 3(1), 78-86. DOI: http://dx.doi.org/10.31602/muallimuna.v3i1.956.

Arthur, J. (2008). Traditional approaches to character education in Britain and America. Dalam Nucci, L.P. & Naraez, D. Handbook of Moral and Character Education. New York and London: Routledge, 80-98.

Astuti, S. A. (2018). Impact of industrial revolution 4.0 and the utilization of digital media technology towards siber community behavior. ProCESding of Community Development, 2, 483-494. DOI: https://doi.org/10.30874/comdev.2018.503.

Berkowitz, M. W., Althof, W., & Bier, M.C. (2012). The practice of pro-social education. In P. Brown, M. Corrigan, & A. Higgins-D'Alessandro (Eds.), The Handbook of Prosocial Education, 1, 71-90. Lanham MD: Rowman & Littlefield.

Dahliyana, A. (2017). Penguatan pendidikan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler di sekolah (Strengthening character education through extracurricular activities in schools). Sosio Religi: Jurnal Kajian Pendidikan Umum, 15(1), 54-64. Retrieved from https://ejournal.upi.edu/index.php/SosioReligi/article/view/5628.

Dalimunthe, R. A. A. (2015). Strategi dan implementasi pelaksanaan pendidikan karakter di SMPN 9 Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Karakter, 5(1) 102-111. DOI: https://doi.org/10.21831/jpk.v0i1.8616

Dedyerianto, D. (2020). Pengaruh internet dan media sosial terhadap kemandirian belajar dan hasil belajar siswa. AL-TA'DIB: Jurnal Kajian Ilmu Kependidikan, 12(2), 208-225. DOI: http://dx.doi.org/10.31332/atdbwv12i2.1206.

Effendy, M. (2017). Pedoman pelaksanaan pelatihan calon fasilitator penguatan pendidikan karakter. Jakarta: Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan Setjen Kemdikbud.

Harahap, N. J., & Rafika, M. (2020). Industrial revolution 4.0: and the impact on human resources. ECOBISMA (Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Manajemen), 7(1), 89-96. DOI: https://doi.org/10.36987/ecobi.v7i1.1545.

Hosokawa, R., & Katsura, T. (2019). Role of parenting style in children's behavioral problems through the transition from preschool to elementary school according to gender in Japan. International Journal of Environmental Research and Public Health, 16(1), 21. DOI: https://doi.org/10.3390/ijerph16010021.

Jerome, L., & Kisby, B. (2019). Theorising character education. In The Rise of Character Education in Britain: Heroes, Dragons and the Myths of Character (pp. 9-28). Cham, Switzerland: Palgrave Pivot. DOI: https://doi.org/10.1007/978-3-030-27761-1.

Kemdikbud. (2017). Modul pelatihan penguatan pendidikan karakter bagi guru. Jakarta: Kemdikbud RI.

Kurniawan, M. I. (2015). Tri pusat pendidikan sebagai sarana pendidikan karakter anak sekolah dasar. PEDAGOGIA: Jurnal Pendidikan, 4(1), 41-49. DOI: https://doi.org/10.21070/pedagogia.v4i1.71.

Lickona, T. (1991). Educating for Character: How Our School Can Teach Respect and Responsibility. New York, Toronto, London, Sydney, Aucland: Bantam books.

Marihandono, D. (2017). Prinsip pendidikan Taman Siswo pada awal pendiriannya. Dalam Marihandono, D. (ed.). Ki Hadjar Dewantara Pemikiran dan Perjuangannya. Jakarta: Museum Kebangkita Nasional Ditjen Kemdikbud, (43-78).

Marzuki, M. & Haq, P.I. (2018). Penanaman nilai-nilai karakter religius dan karakter kebangsaan di Madrasah Tsanawiyah Al Falah Jatinangor Sumedang. Jurnal Pendidikan Karakter, 8(1) 84-94. DOI: https://doi.org/10.21831/jpk.v8i1.21677.

Miftah, M. (2013). Pengembangan karakter anak melalui pembelajaran ilmu sosial. Jurnal Pendidikan Karakter, 3(2) 204-217. DOI: https://doi.org/10.21831/jpk.v2i2.1441.

Muchsin, M. (2018). Efektivitas pendidikan karakter melalui tri pusat pendidikan Islam. I'TIBAR, 4(8), 135-149. Retrieved from http://ojs.kopertais02.or.id/index.php/itibar/article/view/31.

Pemerintah Republik Indonesia. (2010). Kebijakan nasional pembangunan karakter bangsa tahun 2010-2025. Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang Kemdiknas.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal.

Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter.

Perdana, N. S. (2018). Implementasi peranan ekosistem pendidikan dalam penguatan pendidikan karakter peserta didik. Refleksi Edukatika: Jurnal Ilmiah Kependidikan, 8(2). 183-191. DOI: https://doi.org/10.24176/re.v8i2.2358.

Purandina, I. P. Y., & Winaya, I. M. A. (2020). Pendidikan karakter di lingkungan keluarga selama pembelajaran jarak jauh pada masa pandemi COVID-19. Cetta: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(2), 270-290. Retrieved from http://jayapanguspress.penerbit.org/index.php/cetta/article/view/454/448.

Putri, S. K. (2018). Peran ekstrakurikuler pramuka dalam membangun karakter siswa sebagai bentuk implementasi dari revolusi mental pada siswa kelas X di SMAN 1 Pakel. Jurnal Rontal Keilmuan Pancasila dan Kewarganegaraan, 4(1), 66-78. DOI: http://dx.doi.org/10.29100/jr.v4i1.997

Rakhmawati, I. (2015). Peran keluarga dalam pengasuhan anak. Bimbingan Konseling Islam, 6, 1-18. DOI: https://doi.org/10.21043/kr.v6i1.1037.

Ruchliyadi, D. A. (2016). Pendekatan student active learning pembelajaran kewarganegaraan (PKn) di pendidikan dasar dan menengah sebagai best practise untuk membentuk karakter warga negara yang baik. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 6(2), 994-1001. DOI: http://dx.doi.org/10.20527/kewarganegaraan.v6i2.2327.

Ryan, K. & Bohlin, K. E. (1999). Building character in schools: Practical ways to bring moral instruction to life. San Francisco: Jossey Bass.

Safitri, D. D. (2018). Managing school based on character building in the context of religious school culture (case in Indonesia). Journal of Social Studies Education Research, 9(4), 274-294. Retrieved from https://jsser.org/index.php/jsser/article/view/345/337.

Salam, M. (2017). Peran kepemimpinan kepala sekolah dalam implementasi pendidikan karakter di sekolah dasar. Jurnal Gentala Pendidikan Dasar, 2(2), 160-176. DOI: https://doi.org/10.22437/gentala.v2i2.6814

Schwab, K. (2016). The fourth industrial revolution. Geneva: Crown Business Press.

Suparlan, H. (2015). Filsafat pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan sumbangannya bagi pendidikan Indonesia. Jurnal Filsafat, 25(1), 56-74. DOI: https://doi.org/10.22146/jf.12614.

Suriansyah, A. & Aslamiah (2015). Strategi kepemimpinan kepala sekolah, guru, orang tua, dan masyarakat dalam membentuk karakter siswa. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 34(2), 234-247. DOI: https://doi.org/10.21831/cp.v2i2.4828.

Susanto, A. (2017). Proses habituasi nilai disiplin pada anak usia dini dalam kerangka pembentukan karakter bangsa. Sosio Religi: Jurnal Kajian Pendidikan Umum, 15(1), 18-34. https://ejournal.upi.edu/index.php/SosioReligi/article/view/5623/3816.

Tanaka, A. (2018). Sistem Among, Dalton, dan Shanti Niketan: Kajian komparatif historikal sistem pendidikan Indonesia, Amerika, dan India serta implikasinya bagi kemajuan pendidikan di Indonesia konteks kekinian. Jurnal Teknologi Pendidikan Madrasah, 1(1): 53-73. Retrieved from http://journal.iaialmawar.ac.id/index.php/jtpm/article/view/83/12.

Tauchid, M., Soeratman, Sajoga, et al. (1962). Karya K.H. Dewantara, bagian pertama: pendidikan. Jogjakarta: Madjelis Luhur Persatuan Taman Siswa.

Widodo, R. B. (2017). Dari Suwardi Suryaningrat sampai Ki Hadjar Dewantara. Dalam Marihandono, D. (ed.). Ki Hadjar Dewantara Pemikiran dan Perjuangannya. Jakarta: Museum Kebangkita Nasional Ditjen Kemdikbud, (145-181).

Woro, S., & Marzuki, M. (2016). Peran kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam pembentukan karakter tanggung jawab peserta didik di SMP Negeri 2 Windusari Magelang. Jurnal Pendidikan Karakter, 6(1), 59-73. DOI: https://doi.org/10.21831/jpk.v0i1.10733.

Yunita, A., Usman, S., & Ali, H. (2016). Peran keluarga dalam pembinaan budi pekertianak usia sekolah dasar (suatu penelitian di Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kewarganegaraan, 1(1), 1-12. Retrieved from http://www.jim.unsyiah.ac.id/pendidikan-kewarganegaraan/article/view/248/257.

Zamroni. (2011). Strategi dan model implementasi pendidikan karakter di sekolah. Dalam Darmiyati Zuchdi (Ed.). Pendidikan Karakter dalam Perspektif Teori dan Praktik. Yogyakarta: UNY Press.

Zuhri, S., Fajriah, N., Wibowo, R. T. H., et al. (2020). Teori komunikasi massa dan perubahan masyarakat (Vol. 5). Malang: Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang bekerja sama dengan Inteligensia Media (Intrans Publishing Group).

Share

COinS