•  
  •  
 

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji perbedaan keefektifan antara pembelajaran mate­matika realistik dan pembelajaran ekspositori ditinjau dari kemampuan pemodelan matematika dan prestasi belajar siswa SMP. Penelitian ini adalah penelitian quasi-experiment menggunakan pretest-posttest nonequivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Yogyakarta yang terdiri atas 10 kelas dan dipilih secara acak dua kelas yaitu siswa kelas VIII C (kelas eksperimen, n = 33) dan siswa kelas VIII F (kelas kontrol, n = 33) sebagai sampel penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes uraian untuk mengukur kemampuan pemodelan matematika dan tes pilihan ganda untuk mengukur prestasi belajar siswa. Uji statistik menggunakan analisis multivariat Hotelling's Trace pada taraf signifikansi 5% dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bah­wa pembelajaran matematika realistik lebih baik dari pembelajaran ekspositori ditinjau dari kemampuan pemodelan matematika dan prestasi belajar siswa.


Effectivity of realistic mathematics education viewed from mathematics modelling competence and learning achievement

Abstract

The purpose of this study was to examine the difference in effectiveness between realistic mathematics education and expository learning viewed from mathematical modelling compe­tence and achievement of junior high school students. This study was quasi-experiment research with the pretest-posttest nonequivalent control group design. This study's population was the 8th-grade students of SMP Negeri 15 (junior high school) in Yogyakarta, Indonesia, consisting of ten classes. The sample in this study was the students of class VIII C (experiment group, n = 33) and VIII F (control group, n = 33) selected randomly. In this study, the instruments used were essay questions to measure mathematics modelling competence and multiple-choice questions to measure learning achievement. Statistical test using the Manova with the Hotelling's Trace test at a significance level of 5% was conducted to examine the hypothesis. The results showed that realistic mathematics education was better than expository learning viewed from students' ma­thematics modelling competence and learning achievement.

First Page

100

Last Page

110

Share

COinS