Keywords
Aceh's special autonomy, policies, asymmetric decentralization
Document Type
Article
Abstract
This paper aims to reveal the implementation of autonomy in Aceh by using descriptive research methods through literature review. Based on the analysis of the literature sources, it can be found that the policy of regulation and division of territory as well as the pattern of relations between the Central Government and Regional Governments at the beginning of independence were pragmatic and tended to generalize, this could lead to armed conflicts such as in Aceh. Thus, an asymmetric decentralization policy is needed so that it can meet the demands of the Acehnese people, which historically, geographically, and socio-religiously have their own uniqueness and have made a major contribution to the struggle to achieve and maintain Indonesian independence.
First Page
276
Last Page
285
Page Range
276-285
Issue
2
Volume
18
Digital Object Identifier (DOI)
10.21831/jc.v18i2.43607
Source
https://journal.uny.ac.id/index.php/civics/article/view/43607
Recommended Citation
Suharno, S. (2021). Aceh's special autonomy in the perspective of asymmetric decentralization policies. Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan, 18(2), 276-285. https://doi.org/10.21831/jc.v18i2.43607
References
Adhyaksa, G., & Akhmaddhian, S. (2015). Pengelolaan dana otonomi berdasarkan undang undang Daerah Istimewa Provinsi Aceh dan Undang Undang Otonomi Khusus Provinsi Papua. UNIFIKASI : Jurnal Ilmu Hukum, 2(2), 1-24. https://doi.org/10.25134/unifikasi.v2i2.413
Aini, Q., Khosiah, A., & Sa'adah, S. L. (2016). Mahkamah Syari'ah di Nanggroe Aceh Darussalam: Dalam lintas sejarah dan eksistensinya. YUDISIA: Jurnal Pemikiran Hukum Dan Hukum, 7(1), 98-119. https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/Yudisia/article/view/2132
Arabiyani, A. (2018). Kepastian hukum qanun Aceh Nomor 3 Tahun 2013 tentang Bendera dan Lambang Aceh. Kanun Jurnal Ilmu Hukum, 20(2), 295-314. https://doi.org/10.24815/kanun.v20i2.11165
Bappeda Aceh. (2015). Kajian pelaksanaan Dana Otonomi Khusus Provinsi Aceh. Badan Perencanaan dan pembangunan Daerah Aceh.
Creswell, J. W. (2014). Research design qualitative, quantitative, and mixed method approaches. SAGE Publication. Inc.
Fauzi, M. (2016). Legal policy of Indonesian goverment on regional autonomy era (Study on Law Autonomy in Aceh Province). KARSA: Jurnal Sosial Dan Budaya Keislaman, 24(1), 15-32. https://doi.org/10.19105/karsa.v24i1.1006
Hadi, A. (2010). Aceh sejarah, budaya, dan tradisi. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Hasjmy. (1985). Semangat merdeka. Bulan Bintang.
Jacobi, T. A. K. (1992). Aceh daerah modal: Long march ke medan area. PT. Pelita Persatuan.
Kamarusdiana, K. (2016). Qânûn Jinâyat Aceh dalam perspektif negara hukum Indonesia. AHKAM : Jurnal Ilmu Syariah, 16(2), 151-162. https://doi.org/10.15408/ajis.v16i2.4445
Mukhlis. (2014). Keistimewaan dan kekhususan Aceh dalam perspektif Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jurnal Ilmu Hukum, 4(1), 76-99. https://jih.ejournal.unri.ac.id/index.php/JIH/article/view/2092
Murodi, A. (2019). Otonomi khusus dan partai politik lokal: Analisis kebijakan Undang-Undang Pemerintahan Aceh No 11 Tahun 2006 tentang Partai Politik Lokal. JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH, 19(1), 76-87. https://doi.org/10.33592/pelita.Vol19.Iss1.71
Nurdin, I., & Hartati, S. (2019). Metodologi penelitian sosial. Penerbit Media Sahabat Cendekia.
Nurpratiwi, H. (2019). Dinamika Konflik Dan Perdamaian Aceh. History and Culture Journal, 1(2), 96-107. https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jhcj/article/view/4347
Pratama, A. Y. (2015). Pelaksanaan desentralisasi asimetris dalam tata kelola pemerintahan daerah di era demokrasi. Jurnal Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 28(1), 6-14. http://journal.um.ac.id/index.php/jppk/article/view/5434
Ramzani, P. I., Yusuf, M. Y., & Furqani, H. (2020). Model pengelolaan dana otonomi khusus terhadap kesejahteraan masyarakat di Aceh (Ditinjau dari maqashid syariah). Journal of Sharia Economics, 1(1), 58-81. https://doi.org/10.22373/jose.v1i1.627
Rijali, A. (2019). Analisis data kualitatif. Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah, 17(33), 81-95. https://doi.org/10.18592/alhadharah.v17i33.2374
Rohayuningsih, H. (2009). Peranan BPUPKI dan PPPKI dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Forum Ilmu Sosial, 36(2), 184-194. https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/FIS/article/view/1507
Sanur, D. (2020). Implementasi kebijakan otonomi khusus di Aceh [implementation of special autonomy policies in Aceh]. Jurnal Politica Dinamika Masalah Politik Dalam Negeri Dan Hubungan Internasional, 11(1), 65-83. https://doi.org/10.22212/jp.v11i1.1580
Sekretariat Daerah Aceh. (2020). Sejarah Provinsi Aceh.
Shindyawati, S. (2019). Desentralisasi dalam integrasi nasional studi kasus: Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Indonesia dan Gerakan Pemberontak Moro di Filipina. The Indonesian Journal Of Politics and Policy (IJPP), 1(1), 32-40. https://doi.org/10.35706/ijpp.v1i1.1644
Suharyo. (2016). Otonomi Khusus Di Papua Dan Aceh Sebagai Perwujudan Implementasi Peranan Hukum Dalam Kesejahteraan Masyarakat. Jurnal Rechtsvinding, 5(1), 323-337. https://rechtsvinding.bphn.go.id/ejournal/index.php/jrv/article/view/148
Suharyo, S. (2018). Otonomi Khusus di Aceh dan Papua di tengah fenomena korupsi, suatu strategi penindakan hukum. Jurnal Penelitian Hukum De Jure, 18(3), 305-318. https://doi.org/10.30641/dejure.2018.V18.305-318
Tauda, G. A. (2018). Desain desentralisasi asimetris dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia. Administrative Law and Governance Journal, 1(4), 413-435. https://doi.org/10.14710/alj.v1i4.413-435
Ulya, Z. (2014). Refleksi Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki dalam kaitan makna Otonomi Khusus Di Aceh. Jurnal Konstitusi, 11(2), 371-392. https://jurnalkonstitusi.mkri.id/index.php/jk/article/view/31
Wibawa, K. C. S. (2019a). Urgensi keterbukaan informasi dalam pelayanan publik sebagai upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Administrative Law and Governance Journal, 2(2), 218-234. https://doi.org/10.14710/alj.v2i2.218-234
Wibawa, K. C. S. (2019b). Penegasan politik hukum desentralisasi asimetris dalam rangka menata hubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah di Indonesia. Administrative Law and Governance Journal, 2(3), 400-412. https://doi.org/10.14710/alj.v2i3.400-412
Zamzami, M., & Dewi, R. (2015). Peran DPRK Aceh Selatan dalam pembuatan Qanun kabupaten. Publikauma: Jurnal Administrasi Publik, 3(1), 8-19. https://ojs.uma.ac.id/index.php/publikauma/article/view/1007