Keywords
penilaian autentik, kurikulum 2013
Document Type
Article
Abstract
Dalam pelaksanaan penilaian autentik seorang guru masih banyak mengalami kendala terutama dalam penyusunan instrumen dan pengklasifikasian domainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pelaksanaan penilaian autentik berdasarkan kurikulum 2013 dalam pembelajaran PPKn. Jenis penelitian ini adalah metode campuran (Mixed Methods ) dengan pendekatan Sequential Exploratory Design. Informan dalam penelitian ini adalah seluruh guru PPKn SMKN 1 solok yang berjumlah 5 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan verifikasi. Hasil penelitian mengambarkan bahwa, umumnya guru SMKN 1 Solok belum menggunakan instrumen penilaian autentik untuk mengukur hasil belajar dan sikap peserta didik. Harapan penelitian ini dalam pelaksanaan penilaian autentik guru mampu melaksanakan sesuai dengan kurikulum 2013. -----
In the implementation of authentic assessment, a teacher still experiences many obstacles, especially in the preparation of instruments and the classification of their domains. The purpose of this study is to analyze the implementation of authentic assessment based on the 2013 curriculum in learning PPKn. This type of research uses a mixed-method with the sequential exploratory design approach. The informants in this study were all five students of SMKN 1 Solok, with five people. Data collection techniques using observation, interviews, and documentation. Data analysis techniques using data reduction, data presentation, and verification. The results of the study illustrate that, generally, SMK 1 Solok teachers have not used authentic assessment instruments to measure student learning outcomes and attitudes. The expectation of this research in the implementation of authentic teacher assessment can carry out under the 2013 curriculum.
First Page
94
Last Page
103
Page Range
94-103
Issue
1
Volume
17
Digital Object Identifier (DOI)
10.21831/jc.v17i1.29000
Source
https://journal.uny.ac.id/index.php/civics/article/view/29000
Recommended Citation
Dasmalinda, D., & Hasrul, H. (2020). Penerapan penilaian autentik berdasarkan kurikulum 2013 dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan, 17(1), 94-103. https://doi.org/10.21831/jc.v17i1.29000
References
Abdullah. (2016). Implementasi penilaian autentik kurikulum 2013 pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Palangka Raya. FITRAH:Jurnal Kajian Ilmu-ilmu Keislaman, 2(2), 59-82. https://doi.org/10.24952/fitrah.v2i2.470
Adisusilo, S. (2012). Pembelajaran nilai-karakter: Kontruktivisme dan VCT sebagai inovasi pendekatan pembelajaran afektif. Raja Grafindo Persada.
Aiman, U. (2016). Evaluasi pelaksanaan penilaian autentik kurikulum 2013; studi kasus di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Tempel Sleman Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Madrasah, 1(1), 115-122.
Allen, K. N., & Friedman, B. (2010). Affective learning: A taxonomy for teaching social work values. Journal of Social Work Values and Ethics, 7(2), 1-12.
Anderson, L. W., & Krathwol, D. R. (Ed.). (2010). Kerangka landasan pembelajaran, pengajaran dan asesmen. Pustaka Pelajar.
Beane, J. A. (1993). A middle school curriculum: From rhetoric to reality. National Middle School Association.
Kunandar. (2013). Penilaian autentik (Penilaian hasil belajar peserta didik berdasarkan Kurikulum 2013). Raja Grafindo Persada.
Mahmud. (2014). Kendala guru melakukan penilaian pada proses pembelajaran Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar Gugus Delima Banda Aceh. Jurnal Pesona Dasar, 2(3), 33-44.
Mansyur, Harun, R., & Suratno. (2015). Asesmen pembelajaran di sekolah: Panduan bagi guru dan calon guru. Pustaka Pelajar.
Markle, R., & O'Banion, T. (2014). Assessing affective factors to improve retention and completion. Learning Abstracts, 17(11), 1-16.
Miller, M. D., Linn, R. L., & Normnan E. Gronlund. (2009). Measurement and assessment in teaching (10 ed.). Prentice Hall.
Pierre, E., & Oughton, J. (2007). The affective domain: Undiscovered country. College Quarterly, 10(4), 1-7. http://www.eric.ed.gov/ERICWebPortal/detail?accno=EJ813766%5Cnhttp://www.eric.ed.gov/PDFS/EJ813766.pdf
Popham, W. J. (1999). Classroom assessment: What teachers need to know. ERIC.
Ruslan, Fauziah, T., & Alawiyah, T. (2016). Kendala Guru dalam Menerapkan Penilaian Autentik di SD Kabupaten Pidie. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 1(1), 147-157. https://media.neliti.com/media/publications/188254-ID-kendala-guru-dalam-menerapkan-penilaian.pdf
Setiadi, H. (2016). Pelaksanaan penilaian pada Kurikulum 2013. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, 20(2), 166. https://doi.org/10.21831/pep.v20i2.7173
Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Sya'idah, U., Amaliyah, A., & Ismail, Y. (2016). Kemampuan guru PAI dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian autentik. Jurnal Online Studi Al-Qur'an, 12(2), 143-157. https://doi.org/10.21009/jsq.012.2.01
Wuryani, W., & Irham, M. (2014). Penilaian dalam perspektif kurikulum 2013. Insania, 19(1), 181-199.
Zuhera, Y., Habibah, S., & Mislinawati. (2017). Kendala Guru dalam Memberikan Penilaian Terhadap Sikap Siswa dalam Proses Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 di SD Negeri 14 Banda Aceh. Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2(1), 73-87.