•  
  •  
 

Keywords

Nilai-nilai, Undang-undang Simbur Cahaya, masyarakat Desa Sakatiga

Document Type

Article

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam Undang-undang Simbur Cahaya yang masih diamalkan masyarakat Sakatiga Kecamatan Indralaya. Sampel diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sampling dan snowball sampling dengan jumlah informan sebanyak enam orang yang terdiri dari masyarakat Desa Sakatiga dan dua informan pendukung dari Kesultanan Palembang Darussalam dan Budayawan Palembang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, wawancara, dan observasi. Uji keabsahan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji credibility, uji transferability, uji dependability, dan uji confirmability. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Nilai-nilai yang terkandung dalam Undang-undang Simbur Cahaya yang masih diamalkan oleh masyarakat yaitu nilai religius atau agama, nilai moral/etika, nilai sosial, dan nilai politik.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

The research purpose to know the values of containing in the Simbur Cahaya constitution still be practiced by Sakatiga. The sample is got by using the purposive sampling technique and snowball sampling with the amount of information was six-person that be consists of the people from Sakatiga and two the supporting information from Palembang Darussalam Sultanate and Cultural Palembang. The valid test is done in this researched was the credibility test, transferability, dependability, and confirmability test. The technique collecting of data be used was documentation, interview, and observation. Then the technique analysis of data that be used reduced of data, presentation of data, verification of data. Based on the result of analyzing data and discussion could know that values of containing in the Simbur Cahaya Constitution still be practiced by Sakatiga people in the Indralaya subdistrict that religion value, moral value/ethic, social value, and politic value.

First Page

12

Last Page

21

Page Range

12-21

Issue

1

Volume

16

Digital Object Identifier (DOI)

10.21831/jc.v16i1.19237

Source

https://journal.uny.ac.id/index.php/civics/article/view/19237

References

Adil Muhammad. (2014). Dinamika pembauran hukum Islam di Palembang mengurai Isi Undang-Undang Simbur Cahaya. Nurani, 14(2), 57-76.

Alfan, M. (2013). Pengantar filsafat nilai. Bandung: Pustaka Setia.

Amri, P., & Maharani, S. D. (2018). Tradisi ziarah kubro masyarakat Kota Palembang dalam perspektif hierarki nilai Max Scheler. Jurnal Filsafat, 28(2), 160. https://doi.org/10.22146/jf.36054

Farida, & Hasan, Y. (2011). Undang-undang Simbur Cahaya sebagai sumber hukum di Kesultanan Palembang. In Seminar Antara Bangsa Perantauan Sumatera-Semenanjung Malaysia, Sabah dan Serawak. Pulau Pinang-Malaysia.

Gadjahnata, K. O. H., & Swasono, S.-E. (1986). Masuk dan berkembangnya Islam di Sumatera Selatan. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

Ismail, M. A. (2004). Marga di bumi Sriwijaya. Palembang: Unanti Press.

Mulyadi, L. (2013). Eksistensi hukum pidana adat di Indonesia: Pengkajian asas, norma, teori, praktik, dan prosedurnya. Jurnal Hukum dan Peradikan, 2(2), 224-246.

Ravico, R. (2015). Konflik elit politik di Kesultanan Palembang Darussalam tahun 1803-1821. TAMADDUN: Jurnal Kebudayaan dan Sastra Islam, 15(2), 39-66.

Santun, D. I. M., Murni, & Supriyanto. (2010). Iliran dan Uluan: dikotomi dan dinamika dalam sejarah kultural Palembang. Yogyakarta: Eja Publisher.

Sugiyono. (2014). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Syawaludin, M. (2014). Analisis sosiologis terhadap sistem pergantian sultan di Kesultanan Palembang Darussalam. Intizar, 20(1), 139-161.

Utomo, B. B., Hanafiah, D., & Ambari, H. M. (2005). Perkembangan Kota Palembang dari Wanua Sriwijaya menuju Palembang modern. Palembang: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Daerah Kota Palembang.

Wijaya, S., Widodo, S. T., & Subiyantoro, S. (2017). Diction and moral values in the law of the simbur cahaya of customary cultural law in the society period of Palembang Sultanate ( pragmatic sociolinguistic studies ). In Proceeding of 2nd International Conference of Arts Language And Culture (hal. 577-583). Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Wirajaya, A. Y. (2018). Transformasi Palembang menuju kota multikultural : Sebuah refleksi terhadap naskah Undang-Undang Simbur Cahaya dan Tuhfah ar-Raghibin. Shahih, 3(1), 33-45. https://doi.org/10.22515/shahih.v3i1.1291

Yusdani. (2004). The book of Simbur Cahaya. The receptive theory point of view. Millah, III(2), 235-254.

Share

COinS
 
 

To view the content in your browser, please download Adobe Reader or, alternately,
you may Download the file to your hard drive.

NOTE: The latest versions of Adobe Reader do not support viewing PDF files within Firefox on Mac OS and if you are using a modern (Intel) Mac, there is no official plugin for viewing PDF files within the browser window.