Keywords
modul pendidikan karakter, Pancasila, pesantren
Document Type
Article
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul pendidikan karakter kebangsaan Pancasila yang sesuai untuk diterapkan di sekolah menengah (SMP) berbasis pesantren. Penelitian menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Subjek dalam penelitian ini yaitu para guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) SMP berbasis pesantren yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Sekolah yang dipilih adalah SMP yang memang kondusif untuk pelaksanaan pendidikan karakter bangsa Pancasila dan memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Pengumpulan data dengan angket, wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul pendidikan karakter kebangsaan Pancasila yang dikembangkan menghasilkan modul pembelajaran yang berkualitas dengan kriteria sangat valid menurut ahli materi dengan skor empiris 112 dan ahli media pembelajaran dengan skor empiris 124. Hal itu memiliki makna bahwa modul pendidikan karakter kebangsaan Pancasila sudah layak digunakan pada uji coba setelah dilakukan revisi berdasarkan saran dan masukan para ahli.
------------------------------------------------------------
Development of the Pancasila national character education module in boarding school-based junior secondary schools
This study aims to develop a Pancasila national character education module that is suitable to be applied in boarding-based secondary schools (SMP). The research uses Research and Development model. The subjects in this study were the teachers of the Islamic Boarding School-based Pancasila and Citizenship (PPKn) chosen purposively. The selected school is a junior high school that is indeed conducive to the implementation of Pancasila nation character education and fulfills predetermined criteria. Data collection with questionnaires, interviews, observation, and document analysis. The data analysis technique uses qualitative and quantitative analysis. The results showed that the Pancasila national character education module developed produced a quality learning module with very valid criteria according to content expert judgment with 112 empirical scores and learning media expert judgment with a 124 empirical score. It means that the Pancasila national character education module is appropriate for use in trial after revision based on expert advice and input.
First Page
134
Last Page
140
Page Range
134-140
Issue
2
Volume
15
Digital Object Identifier (DOI)
10.21831/jc.v15i2.20134
Source
https://journal.uny.ac.id/index.php/civics/article/view/20134
Recommended Citation
Miftahuddin, M., & Kuncorowati, P. W. (2018). Pengembangan modul pendidikan karakter kebangsaan Pancasila di sekolah menengah pertama berbasis pesantren. Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan, 15(2), 134-140. https://doi.org/10.21831/jc.v15i2.20134
References
Anwar, H. S. (2013). Membangun karakter bangsa. Jurnal At-Ta'dib, 8(1), 1-17.
Arpannudin, I. (2016). Implementasi nilai sosial ukhuwah islamiah di pondok pesantren. Humanika, 16(1), 1-21.
Gall, M. D., Gall, J. P., & Borg, W. R. (2003). Educational research: an introduction (Seventh Ed). Boston: Longman Publishing.
Gibson, C., & Levine, P. (2003). The civic mission of schools. New York.
Kahne, J. E., & Sporte, S. E. (2008). Developing citizens: the impact of civic learning opportunities on students' commitment to civic participation. American Educational Research Journal, 45(3), 738-766.
Kalidjernih, F. K. (2010). Situasionisme: Refleksi untuk Pendidikan Karakter di Indonesia. In Seminar Aktualisasi Pendidikan Karakter yang diselenggarakan oleh Program Studi PKn SPs UPI. Bandung: Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
Keating, A., Kerr, D., Lopes, J., Featherstone, G., & Benton, T. (2009). Embedding citizenship education in secondary schools in England (2002-08) citizenship education longitudinal study seventh annual report. London. Diambil dari http://dera.ioe.ac.uk/id/eprint/11372%0A
Lickona, T., Schaps, E., & Lewis, C. (2002). Eleven principles of effective character education. Character Education Partnership. Washington, D.C. Diambil dari http://ezproxy.umsl.edu/login?url=http://search.ebscohost.com/login.aspx?direct=true&db=eft&AN=507718881&site=ehost-live&scope=site
Mu'in, F. (2011). Pendidikan karakter (konstruksi teoritis dan praktek). Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Mulyasa, E. (2013). Manajemen pendidikan karakter. Jakarta: Bumi Aksara.
Saha, L. J., & Print, M. (2010). Student school elections and political engagement: A cradle of democracy? International Journal of Educational Research, 49(1), 22-32. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.1016/j.ijer.2010.05.004
Suryadi, A. (2012). Outlook 2025 pembangunan pendidikan Indonesia: Menuju kualitas yang berdaya saing secara global. Jakarta.
Suyato. (2016). Belajar demokrasi di sekolah: Reorientasi pendidikan dan pengembangan kultur sekolah yang humanis. Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan, 13(1), 83-95.
Torney-Purta, J., Amadeo, J., & Richardson, W. (2007). Civic service among youth in Chile, Denmark, England and the United States: A psychological perspective. In S. M. & A. McBride (Ed.), Civic Service Worldwide: Impacts and Inquiries (hal. 95-132). Armonk, NY: M.E. Sharpe.