Keywords
santri, pesantren, pancasila
Document Type
Article
Abstract
Generasi bangsa harus mampu mengimplementasikan nilai- nilai Pancasila sebagai pandangan hidup, hal tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara dan lembaga, salah satunya yaitu di pesantren. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis aktivitas pesantren dalam menanamkan nilai- nilai Pancasila pada kehidupan santri. Jenis penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Kesimpulannya adalah santri di pesantren Syaikhona Moh. Cholil Bangkalan menanamkan nilai-nilai Pancasila, sebagai sumber menjalin hubungan yang baik dengan sesamanya. Salah satunya melalui Pendidikan dan program- program pesantren yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila.
--------------------------------------------------------------
Instilling the values of Pancasila in the santri's life in Islamic Boarding Schools
The young generation of the nation must be able to implement the values of Pancasila as a way of life. This can be done in various ways and institutions, one of which is in pesantren. This study aims to describe and analyze the activities of pesantren in instilling Pancasila values in the lives of santri. This type of research uses a qualitative approach. Data collection techniques are carried out by observation, interviews and documentation studies. The conclusion is the santri in the pesantren Syaikhona Moh. Cholil Bangkalan instilled the values of Pancasila, as a source of establishing good relations with each other. One of them is through education and pesantren programs that reflect the values of Pancasila.
First Page
103
Last Page
110
Page Range
103-110
Issue
2
Volume
15
Digital Object Identifier (DOI)
10.21831/jc.v15i2.18476
Source
https://journal.uny.ac.id/index.php/civics/article/view/18476
Recommended Citation
Hendri, H., Darmawan, C., & Halimi, M. (2018). Penanaman nilai-nilai Pancasila pada kehidupan santri di pondok pesantren. Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan, 15(2), 103-110. https://doi.org/10.21831/jc.v15i2.18476
References
Arpannudin, I. (2016). Implementasi nilai sosial ukhuwah islamiah di pondok pesantren. Humanika, 16(1), 1-21.
Atabik. (2014). Historisitas dan peran pondok pesantren Somalangu di Pesisir Selatan. Ibda' Jurnal Kebudayaan Islam A., 12(2), 185-197.
Baso, A. (2012). Akar pendidikan kewarganegaraan di pesantren. Komnas HAM RI, XVII(4), 162-186.
Chairiyah. (2014). Revitalisasi nilai-nilai Pancasila sebagai pendidikan karakter. Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, 1(1), 54-62.
Creswell, J. W. (2010). Reseach design. Pendekatan, kualitatif, kuantitatif, dan mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Danial, E. (2009). Metode penulisan karya ilmiah. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan.
Kaelan. (2013). Negara kebangsaan Pancasila (kultural, historis, filosofis, yuridis, dan aktualisasinya). Yogyakarta: Pradikma.
Latif, Y. (2015). Negara paripurna: Historisitas, rasionalitas, dan aktualisasi Pancasila. Jakarta: PT Gramidia Pustaka Utama.
Nursavitri, G. (2013). Pengaruh sikap toleransi terhadap penerapan nilai-nilai Pancasila di rukun warga IV Kelurahan Wonokarto, Wonogiri. Educitizen, 1(1), 57-67.
Rachmah, H. (2013). Nilai-nilai dalam pendidikan karakter bangsa yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. E-Journal WIDYA Non-Eksakta, 1(1), 7-14.
Surip, N., Syarbaini, S., & Rahman, A. (2015). Pancasila dalam makna dan aktualisasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Tukiran, T., & Udhie, H. (2014). Pemimpin berkarakter Pancasila. Bandung: Alfabeta.
Wahab, A. A., & Sapriya. (2011). Teori dan landasan pendidikan kewarganegaraan. Bandung: Alfabeta.
Yunita. (2016). Pendidikan bela negara (PBN) sebagai wahana pengembangan sikap nasionalsime mahasiswa (Studi pengembangan program pendidikan bela negara pada Universitas Siliwangi Tasikmalaya). Universitas Pendidikan Indonesia.