•  
  •  
 

PYTHAGORAS : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika

Keywords

Pendekatan konstekstual, kemampuan berpikir kritis, sekolah dasar

Document Type

Article

Abstract

Sudah menjadi tugas guru sebagai pengelola pembelajaran adalah menciptakan situasi dan kondisi yang memungkinkan siswa belajar secara berdaya guna dan berhasil guna. Suatu upaya agar tercipta kondisi yang kondusif sehingga siswa dapat belajar secara optimal, yaitu dengan melaksanakan pembelajaran yang menggunakan pendekatan yang dapat membuat siswa belajar secara mudah dan dengan perasaan senang. Salah satu prinsip yang dikembangkan dalam KTSP adalah berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Apa artinya? Artinya KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya. Peserta didik memiliki posisi sentral mempunyai makna bahwa kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik. Pendekatan pembelajaran matematika di sekolah yang diduga akan sejalan dengan harapan dari kurikulum dan dapat meningkatkan berpikir kritis siswa adalah pendekatan kontekstual. Dalam pembelajaran yang menggunakan pendekatan kontekstual materi disajikan melalui konteks yang bervariasi dan berhubungan dengan kehidupan siswa baik di rumah, di sekolah maupun di masyarakat secara luas, dan pengetahuan didapat oleh siswa secara konstruktivis.

Page Range

14-25

Issue

2

Volume

4

Digital Object Identifier (DOI)

10.21831/pg.v4i2.555

Source

https://journal.uny.ac.id/index.php/pythagoras/article/view/555

References

Berns, R.G. & Erickson, P.M. 2001. Contextual Teaching and Learning. The Highlight Zone : Research a Work No. 5 (Online) Tersedia: http://www.ncte.org/publications/infosyntesis/highlight 05/index.asp ?dirid = 145 & dspid =1.

Bonnie & Potts. 2003. Strategies for Teaching Critical Thinking. Practical Assesment, Research & Evaluation. [online]. Tersedia: http: //edresearch.org/pare/getvn.asp?v=4&n=3. [2 Juli 2003].

Depdikbud. 1994. Kurikulum Pendidikan Dasar Garis-Garis Besar Program Pengajaran Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Jakarta: Depdikbud.

Depdiknas. 2002. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning (CTL)). Jakarta: Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Menengah.

Ennis, R.H. 1996. Critical Thinking. New Jersey: Prentice-Hall Inc.

Krulik, S. & Rudnick, J.A. 1995. The New Sourcebook for Teaching Reasoning and Problem Solving in Elementary School. Massachusetts: Allyn & Bacon A Simon & Schuster Company.

Liliasari. 2000. Model Pembelajaran untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Konseptual Tingkat Tinggi Calon Guru IPA. Dalam Proceeding Nasional Science Education Seminar, The Problem of Mathematics and Science Education and Alternative to Solve the Problems. Malang: JICA-IMSTEP FMIPA UM.

Meyers, C. 1986. Teaching Students to Think Critically. San Fransisco: Jossey-Bass Inc., Publishers.

Muhammad, M. L. 2002. Pengaruh Pemberian Soal Terbuka Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMU dalam Pembelajaran Matematika. Skripsi pada FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak Diterbitkan.

Nurhadi. 2002. Pendekatan Kontekstual. Jakarta : Dirjen Dikdasmen.

Owens, T. 2001. Teacher Preparation for Contextual Teaching and Learning A Statewide Consortium Model. Portland, Oregon; Northwest Regional Educational Laboratory.

Romlah, N. H. S. 2002. Peningkatan Berpikir Kritis dan Analisis dalam Pembelajaran Bryophyta. Skripsi FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia: Tidak Diterbitkan.

Ruseffendi, E. T. 1988. Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito.

Watson, G. & Glaser, E. M. 1980. Critical Thinking Appraisal. New York: Harcourt Brace Jovanovich, Inc.

Zulkardi. 2001. Seminar Sehari Realistic Mathematics Education. Bandung: UPI Bandung.

Share

COinS