•  
  •  
 

PYTHAGORAS : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika

Keywords

kesiapan, praktik pengalaman lapangan (PPL), kompetensi pedagogi, kompetensi kepribadian, readiness, teaching practicum, pedagogic competence, personal competence

Document Type

Article

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesiapan mahasiswa pendidikan matematika se-Kota Mataram dalam melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di sekolah yang ditinjau dari: kesiapan kompetensi pedagogi mahasiswa dan kesiapan kompetensi kepribadian mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan concurrent embedded strategy of mixed method. Sampel penelitian terdiri atas 104 mahasiswa pendidikan matematika yang melaksanakan PPL di sekolah, yang ditentukan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian berupa tes, daftar ceklis, lembar observasi, dan angket. Analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif kuantitatif dengan kecenderungan kesiapan dalam lima kategori yaitu sangat siap, siap, cukup, kurang, dan sangat kurang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kompetensi pedagogi mahasiswa masuk kategori cukup, (2) wawasan kompetensi pedagogi masuk kategori siap, (3) kemampuan menyusun RPP masuk kategori siap, (4) kemampuan melaksanakan pembelajaran masih kurang, (5) kemampuan menilai hasil belajar masuk kategori cukup, dan (6) kompetensi kepribadian mahasiswa masuk kategori cukup.

The readiness of mathematics education students in mataram city in the teaching practicum at schools

Abstract

This study aimed to describe the readiness of mathematics education students in Mataram City in implement the teaching practicum at schools in terms of the pedagogic competence and the personal competence. This study using the approach of the concurrent embedded strategy of mixed methods. The study sample consisted of 104 mathematics education students who carried out the teaching practicum at schools, which was determined using purposive sampling technique. The study instruments consist of a test, checklists, observation sheets, and questionnaires. The data were analyzed by means of the descriptive statistics using readiness tendencies in five categories: very ready, ready, fairly ready, poor, and very poor. The results of the study show that (1) the pedagogical competence of students was in the fairly ready category, (2) the pedagogic competence knowledge was in the ready category, (3) the ability to design lesson plans was in the ready category, (4) the ability to implement teaching was in the poor category, (5) the ability to assess students' learning achievements was in the fairly ready category, and (6) the personal competence was in the fairly ready category.

Page Range

119-132

Issue

2

Volume

13

Digital Object Identifier (DOI)

10.21831/pg.v13i2.21217

Source

https://journal.uny.ac.id/index.php/pythagoras/article/view/21217

References

Allen, M. J., & Yen, W.M. (1979). Introduction to measurement theory. Monterey, CA: Brooks/Cole Publishing Company.

Angelo, T. A., & Cross, K. P. (1993). Classroom assessment teachniques: A hanbook for college teacher (2nd ed.). San Francisco, CA: Jossey-Bass Publishers.

Chaplin, J. P. (2006). Kamus lengkap psikologi. (Terjemahan Kartini Kartono). Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Darmawan, Y. S. W., & Irwansyah, B. (2015). Analisis faktor yang mempengaruhi kesipan mahasiswa prodi PMA dalam mengikuti progam pengalaman lapangan (PPL) di IAIN Zawiyah Cot Kala Nangsa. Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapan, 1, 277-284.

Dowling, M., & Henderson, I. (2009). Managing personal competencies. London, England: Heriot-Watt University.

Finch, C. R, & Crunkilton, J. R. (1979). Curiculum development in vocational and technical education: Planning, content, and implementation. Boston, MA: Allyn and Bacon.

Hamalik, O. (2006). Pendidikan guru berdasarkan pendekatan kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara.

Haynes, A. (2010). The complete guide to lesson planning and preparation. London, England: Continuum International Publishing Group.

Hosnan. (2014). Pendekatan saintifik dan kontekstual dalam pembelajaran abad 21: Kunci sukses implementasi kurikulum 2013. Bogor: Ghalia Indonesia

Mahende, G. A., & Mabula, N. (2013). Is teaching practice for grading or improvement? Examining student teachers' perception and experience at the University of Daressalaam, Tanzania. African Educational Research Journal, 2(1), 1-11.

Maryani, I., & Martaningsih, S. T. (2015). Correlation between teacher's PCK (pedagogical content knowledge) and student's motivation in primary school. International Journal of Evaluation and Research in Education, 4(1), 38-44.

Marzano, R. J. (2006). Classroom assessment and grading that work. Alexandria, VA: ASCD.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. (2009). Peraturan Menteri Pendayagunaan aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI, Nomor 16, Tahun 2009, tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. (2014). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nomor 103, tahun 2014, tentang, Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

Menteri Pendidikan Nasional. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional, Nomor 41, Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Mulyasa, E. (2013). Standar kompetensi dan sertifikasi guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Novitasari, F., Ngadiman, N., & Sumaryati, S. (2013). Pengaruh program pengalaman lapangan terhadap kesiapan mahasiswa prodi ekonomi FKIP UNS menjadi tenaga pendidik. Jupe-Jurnal Pendidikan UNS, 1(2), 1-13.

Olatunji, M. O. (2013). Ensuring and promoting the pedagogical competence of university lecturers in Africa. Journal of educational and instructional studies in the world, 3 (3), 73-85.

Presiden. (2005). Peraturan Pemerintah RI Nomor 19, Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan.

Puspawati, P. (2009). Manajemen pembelajaran pengalaman lapangan bidang studi matematika kelompok belajar paket A Nusa Indah di Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang. Andragogia-Jurnal PNFI, 1(1), 83-101.

Republik Indonesia. (2005). Undang-Undang RI Nomor 14, Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen.

Reynolds, C. R., Livingston, R. B., & Willson, V. (2010). Measurement and assessment in education (2nd ed.). Upper Saddle River, NJ: Pearson Education.

Rimang, S. S. (2011). Meraih predikat guru dan dosen paripurna. Bandung: Alfabeta

Roqib, M., & Nurfuadi. (2009). Kepribadian guru: Upaya mengembangkan kepribadian guru yang sehat dimasa depan. Yogyakarta: Grafindo Litera Media

Shulman, L. S. (1986). Those who understand: Knowledge growth in teaching. Educational Researcher, 15(2), 4-14.

Sipon, M., Pihie, Z. A. L., Rahman, F. A., & Manaf, U. K. A. (2015). Teacher's entrepreneurial pedagogical content knowledge roles in human resource development. International Journal of Management and Applied Research, 2(1), 37-46.

Slameto, S. (2013). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Suryosubroto, B. (2002). Proses belajar mengajar di sekolah: Wawasan baru, beberapa metode pendukung, dan beberapa komponen layanan khusus. Jakarta: Rineka Cipta

Syahruddin, S., Ernawati, A., & Ede, M. N. (2013). Teachers' pedagogical competence in school-based management. Journal of Education and Learning. 7(4), 213-218.

Tafqihan, Z., & Suryanto, S. (2014). Pengaruh kompetensi guru terhadap komitmen profesional dan dampaknya pada kinerja serta kepuasan kerja guru matematika SMP dan MTs. Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 1(2), 285-297. doi:10.21831/jrpm.v1i2.2682

Widoyoko, S. E. P. (2014). Evaluasi program pembelajaran: Panduan praktis bagi pendidik dan calon pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Share

COinS