•  
  •  
 

Jurnal Riset Pendidikan Matematika

Keywords

Proses berpikir kritis, discovery learning, critical thinking process, mathematics learning

Document Type

Article

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir kritis matematis dan mengidentifikasi tingkat berpikir kritis matematis siswa yang diberikan pembelajaran discovery pada pembelajaran matematika. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Subjek penelitian adalah 6 orang siswa yang diambil dari 37 siswa kelas VII-E MTsN 3 Aceh Barat yang dipilih berdasarkan kemampuan awal matematikanya. Instrumen penelitian meliputi peneliti, tes berpikir kritis, dan pedoman wawancara. Teknik pengumpulan data yang digunakan terdiri dari tes berpikir kritis dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam aktivitas penyelesaian masalah siswa lebih banyak melakukan proses specializing dan generalizing. Siswa telah mampu mengidentifikasi masalah yang disajikan serta menyusun langkah penyelesaian yang mungkin untuk menyelesaikan masalah tersebut, namun pada proses conjecturing dan convincing, siswa masih perlu dilatih untuk menganalogikan masalah serta menyelesaikan masalah dengan cara yang beragam. Temuan penelitian ini dapat digunakan guru untuk merancang pembelajaran matematika yang melatihkan kemampuan berpikir kritis.


The process of mathematical critical thinking of junior high school students through discovery learning


Abstract This study aimed to describe the process of mathematical critical thinking of students who were given discovery learning in mathematics learning. This study was classified as qualitative research. The research subjects were 6 students drawn from 37 students of class VII-E MTsN 3 Aceh Barat, Indonesia, and selected based on their initial mathematical abilities. The research instruments included researchers, critical thinking test, and interview guidelines. The data collection was carried out by giving a critical thinking test conducted after discovery learning and interviewing the research subjects after completing the test. The data in this study were analyzed by data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results showed that in solving problems, students were more dominant in the process of specializing and generalizing. Students have been able to identify the problem presented and arrange possible steps for solving the problem, but in the process of conjecturing and convincing, students still need to be trained in analogizing problems and solving problems in a variety of ways. The findings of this study could be used by teachers to design mathematics learning that exercises critical thinking skills.

Page Range

99-117

Issue

1

Volume

6

Digital Object Identifier (DOI)

10.21831/jrpm.v6i1.21396

Source

https://journal.uny.ac.id/index.php/jrpm/article/view/21396

References

Amir, M. F. (2015). Proses berpikir kritis siswa sekolah dasar dalam memecahkan masalah berbentuk soal cerita matematika berdasarkan gaya belajar. Jurnal Math Educator Nusantara: Wahana Publikasi Karya Tulis Ilmiah Di Bidang Pendidikan Matematika, 1(2), 159-170. Retrieved from http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/matematika/article/view/235

Apino, E., & Retnawati, H. (2017). Developing instructional design to improve mathematical higher order thinking skills of students. Journal of Physics: Conference Series, 812, 1-7. doi: http://doi.org/10.1088/1742-6596/812/1/012100

Apino, E., & Retnawati, H. (2019). Creative problem solving for improving students' higher order thinking skills (HOTS) and characters. In E. Retnawati, A. Ghufron, M. Marzuki, A. C. Pierawan, & A. Ashadi (Eds.), Character Education for 21st Century Global Citizens: Proceedings of The 2nd International Conference on Teacher Education and Professional Development (pp. 249-256). London, UK: Taylor & Francais Group.

Danaryanti, A., & Lestari, A. T. (2018). Analisis kemampuan berpikir kritis dalam matematika mengacu pada watson-glaser critical thinking appraisal pada siswa kelas VIII SMP negeri di banjarmasin tengah tahun pelajaran 2016/2017. EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika, 5(2), 116-126. doi:http://dx.doi.org/10.20527/edumat.v5i2.4631

de Villiers, M., & Jugmohan, J. (2012). Learners' conceptualisation of the sine function during an introductory activity using sketchpad at grade 10 level. Educação Matemática Pesquisa: Revista Do Programa de Estudos Pós-Graduados Em Educação Matemática, 14(1), 9-30. Retrieved from https://revistas.pucsp.br/index.php/emp/article/viewFile/8750/6826

Djidu, H., & Jailani, J. (2018). Developing problem based calculus learning model. Jurnal Kependidikan: Penelitian Inovasi Pembelajaran, 2(1), 68-84. doi:https://doi.org/10.21831/jk.v2i1.12689

Ennis, R. H. (1989). Critical thinking and subject specificity: Clarification and needed research. Educational Researcher, 18(3), 4-10. doi:https://doi.org/10.3102/0013189X018003004

Faridah, S. (2013). Proses berpikir siswa dalam pemecahan masalah pada materi barisan dan deret. Universtas Negeri Malang.

Hendriana, H., & Soemarmo, U. (2017). Penilaian pembelajaran matematika. Bandung: PT Refika Aditama.

Hosnan, M. (2014). Pendekatan saintifik dan konstekstual dalam pembelajaran abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.

Irawan, T. A., Rahardjo, S. B., & Sarwanto, S. (2017). Analisis kemampuan berpikir kritis kelas VII-A SMP Negeri 1 Jaten. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains (SNPS) (pp. 232-236). Surakarta: FKIP Universitas Sebelas Maret.

Jailani, J., Sugiman, S., & Apino, E. (2017). Implementing the problem-based learning in order to improve the students' HOTS and characters. Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 4(2), 247-259. doi: https://doi.org/10.21831/jrpm.v4i2.17674

Jumaisyaroh, T., Napitupulu, E., & Hasratuddin, H. (2015). Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis dan kemandirian belajar siswa SMP melalui pembelajaran berbasis masalah. Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif, 5(2), 157-169. doi:https://doi.org/10.15294/kreano.v5i2.3325

Lin, F.-L. (2006). Designing mathematics conjecturing activities to foster thinking and constructing actively. Keynote address in the APEC-TSUKUBA International Conference, Japan.

Maričić, S., & Špijunović, K. (2015). Developing critical thinking in elementary mathematics education through a suitable selection of content and overall student performance. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 180, 653-659. doi:https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.02.174

Mason, J., Burton, L., & Stacey, K. (2010). Thinking mathematically. London, UK. Pearson Education.

Maulana, M. (2017). Konsep dasar matematika dan pengembangan kemampuan berpikir kritis-kreatif. Sumedang: UPI Sumedang Press.

Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1992). Analisis data kualitatif (T. R. Rosidi, trans.). Jakarta: Universitas Indonesia. Original work published in 1984.

NCTM. (2000). Principles and standards for school mathematics. Reston, VA: Author.

Polya, G. (1973). How to solve it second edition (2nd ed.). New York, NY: Princeton University Press.

Razak, F. (2017). Hubungan kemampuan awal terhadap kemampuan berpikir kritis matematika pada siswa kelas VII SMP pesantren immim putri minasatene. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 6(1), 117-128. doi:https://doi.org/10.31980/mosharafa.v8i1.406

Retnawati, H., Djidu, H., Kartianom, K., Apino, E., & Anazifa, R. D. (2018). Teachers' knowledge about higher-order thinking skills and its learning strategy. Problems of Education in the 21st Century, 76(2), 215-230. Retrieved from http://www.scientiasocialis.lt/pec/node/1121

Richard, P., & Elder, L. (2005). Critical thinking competency standars. Tomales, CA: Foundation for Critical Thinking Press.

Rohaeti, E. E. (2010). Critical and creative mathematical thinking of junior high school student. Educationist: Jurnal Kajian Filosofi, Teori, Kualitas, dan Manajemen Pendidikan, 4(2), 99-106. Retrieved from http://jurnal.upi.edu/educationist/view/74/critical-and-creative-mathematical-thinking-ofjunior-high-school-students.html

Ruseffendi, E. (2006). Pengantar kepada guru mengembangkan kompetensinya dalam pengajaran matematika untuk meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito.

Sani, R. A. (2015). Pembelajaran saintifik untuk implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.

Setyaningsih, T. D., & Agoestanto, A. (2014). Identifikasi tahap berpikir kritis siswa menggunakan PBL dalam tugas pengajuan masalah matematika. Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif, 5(2), 180-187. doi:https://doi.org/10.15294/kreano.v5i2.4544

Subanji, S. (2006). Berpikir pseudo penalaran kovariasi dalam mengkonstruksi grafik fungsi kejadian dinamik: Sebuah analisis berdasarkan kerangka kerja VL2P dan implikasinya pada pembelajaran matematika. Jurnal Ilmu Pendidikan, 13(1), 1-8. doi:http://dx.doi.org/10.17977/jip.v13i1.57

Sumardyono, S., Priatna, N., & Anggraena, Y. (2016). Guru pembelajar modul matematika SMP: Kelompok kompetensi C pedagogik model pembelajaran matematika. Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.

Suriawati, S., & Mundilarto, M. (2019). SETS approach-based audiovisual media for improving the students' critical thinking skills. Psychology, Evaluation, and Technology in Educational Research, 1(2), 95-103. doi:http://dx.doi.org/10.33292/petier.v1i2.15

Wardhani, W. A., Subanji, S., & Dwiyana, D. (2016). Proses berpikir siswa berdasarkan kerangka kerja mason. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 1(3), 297-313. doi: http://dx.doi.org/10.17977/jp.v1i3.6152

Widodo, S. A. (2012). Proses berpikir mahasiswa dalam menyelesaikan masalah matematika. Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta, 795-800. Retrieved from https://eprints.uny.ac.id/10097/

Yeo, K. K. J. (2009). Secondary 2 students' difficulties in solving non-routine problems. International Journal for Mathematics Teaching and Learning.

Share

COinS