•  
  •  
 

Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan

Keywords

Internalisasi, nilai pendidikan kewarganegaraan, pesta laut blanakan, the ideal democratic citizen

Document Type

Article

Abstract

Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam kehidupan manusia, dan diharapkan dapat menciptakan manusia yang berkualitas. Pendidikan Kewarganegaraan memiliki tiga kompetensi yang dapat membentuk "the ideal democratic citizen" yakni kompetensi civic knowledge, civic skills, dan civic disposition. Pembelajaran PPKn mengaitkan antara teori dengan praktek nyata di lapangan, dan berhubungan dengan nilai-nilai budaya yang beragam dan majemuk. Faktor yang mempengaruhi nilai budaya lokal dalam melestarikan kebudayaan melalui upacara adat pesta laut Blanakan Kabupaten Subang Jawa Barat yang dilakukan setahun sekali guna menghormati leluhurmya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian (a) Masyarakat nelayan memunculkan civic knowledge yang diarahkan oleh para tokoh, sehingga memiliki kesadaran untuk melestarikan nilai-nilai kebudayaan, yang mampu mengeksplorasi dan memanfaatkan potensi alam daerah, (b) Nilai-nilai dalam pesta laut, selalu memerlukan civic skill yang cakap dalam mengorganisasikan kegiatan, semua ini diperlukan partipatory skill, dan (c) Membentuk karakter masyarakat nelayan pada pesta laut, dengan cara memberi tahu dan mengajarkan hal-hal yang baik oleh para tokoh budaya. Dengan demikian perlu ditanamkan the ideal democratic citizen untuk meningkatkan kecintaan pada nilai budaya lokal, dan tidak terpengaruh oleh budaya asing.

-----------------------------------------------------------

Internalization the value of citizenship education in the traditional sea party tradition (Pesta Laut Blanakan) in order to develop the ideal democratic citizen

Education has an important role in human life and is expected to create quality human beings. Citizenship Education has three competencies that can form the ideal democratic citizen, namely civic knowledge, civic skills, and civic disposition competencies. PPKn learning links theory with real practice in the field, and deals with diverse and pluralistic cultural values. Factors that influence the value of local culture in preserving culture through the Blanakan Subang regency West Java regency traditional ceremony which is conducted annually to honor its ancestors. This study uses a qualitative approach. Research results (a) The fishing community raises civic knowledge directed by leaders, so that they have an awareness to preserve cultural values, which are able to explore and utilize the natural potential of the region, (b) Values in sea party, it always requires civic skills that competent in organizing activities, all of this requires participatory skills, and (c) forming the character of fishing communities at sea party, by telling and teaching good things by cultural leaders. Thus it is necessary to instill the ideal democratic citizen to increase the love of local cultural values, and not be influenced by foreign cultures.

First Page

148

Last Page

160

Page Range

148-160

Issue

2

Volume

15

Digital Object Identifier (DOI)

10.21831/jc.v15i2.21641

Source

https://journal.uny.ac.id/index.php/civics/article/view/21641

References

Aulia, S. S., Arif, D. B., & Arpannudin, I. (2018). PPkn dan etika lingkungan hidup di sekolah adiwiyata. In Pengembangan Profesionalisme Dosen dan Guru Indonesia (Vol. 2, hal. 1-9). Malang: Univerasitas Kanjuruhan Malang.

Creswell, J. W. (2009). Research design: qualitative, quantitative, and mixed methods approaches. London: SAGE Publications.

Daeng, H. (2008). Manusia, kebudayaan, dan lingkungan: Tinjauan antropologis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Darwis, R. (2008). Hukum adat. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Pendidikan Indonesia.

DoÄŸanay, A. (2012). A curriculum framework for active democratic citizenship education. In M. Print & D. Lange (Ed.), Schools, Curriculum and Civic Education for Building Democratic Citizens (hal. 19-39). Rotterdam, Boston, Taipei: Sense Publisher.

Haimah, L. (2018). Pendidikan kewarganegaraan dan kosmopolitan. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Indrawardana, I. (2012). Kearifan lokal adat masyarakat Sunda dalam hubungan dengan lingkungan alam. Komunitas, 4(1), 1-8. https://doi.org/10.15294/komunitas.v4i1.2390

Kalidjernih, F. K. (2011). Pusparagam konsep dan isu kewarganegaraan. Bandung: Widya Aksara.

Marx, K. (1999). A contribution to the critique of politic economy (Online Ver). Moscow: Progress Publishers, Moscow.

Niode, A. S. (2007). Gorontalo: perubahan nilai-nilai budaya dan pranata sosial. Pustaka Indonesia Press.

Nygren, A. (2009). Local Knowledge in the discourse. Critique of Anthropology, 19(3), 267-288.

Osler, A., & Starkey, H. (2005). Changing citizenship. Democracy and inclusion in education. New York, NY: Open University Press. https://doi.org/10.1177/1746197906068125

Rosidi, A. (2011). Kearifan lokal dalam perspektif budaya Sunda. Bandung: Kiblat.

Rosyadi. (2014). Sistem Pengetahuan Lokal masyarakat Cidaun - Cianjur Selatan sebagai wujud adaptasi budaya. Patanjala, 6(3), 431-446.

Soemantri, M. N. (2001). Menggagas pembaruan pendidikan IPS. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Supardan, D., Hasan, H., & Rachmatika, R. (2008). Pengantar ilmu sosial: Sebuah kajian pendekatan struktural. Jakarta: Bumi Aksara.

Suyato. (2016). Belajar demokrasi di sekolah: Reorientasi pendidikan dan pengembangan kultur sekolah yang humanis. Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan, 13(1), 83-95.

Yogi, A. S. (2013). Pesta laut nadran sebagai upaya melestarikan kearipan lokal dalam mengembangkan "civic culture" (Studi deskriptif di Desa Eretan Wetan Kabupaten Indramayu). Universitas Pendidikan Indonesia.

Share

COinS