•  
  •  
 

Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan

Keywords

sekolah ramah anak. Pembelajaran, hak anak, Child rights, Child-friendly school, Muhammadiya Sapen Primary School

Document Type

Article

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi pelaksanaan pembelajaran untuk mewujudkan Sekolah Ramah Anak (SRA) di SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta. Pendekatan yang dilakukan adalah kualitatif. Perencanaan pembelajaran dilakukan dengan menyusun rencana pembelajaran yang memperhatikan hak-hak anak, yakni memperhatikan waktu bermain dan istirahat, merencanakan materi ajar yang sesuai dengan kondisi anak, lingkungan pembelajaran disetting untuk memungkinkan siswa belajar aktif. Untuk aspek pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan mengembangkan materi ajar yang tidak terbatas dalam buku teks, tetapi mengedepankan budaya lokal, melakukan pembelajaran dengan memperhatikan karakteristik siswa, melaksanakan pembelajaran menyenangkan, memanfaatkan lingkungan, pengembangan minat dan bakat anak, tersedia waktu bermain, beristirahat, dan berolahraga, siswa diberi kesempatan untuk mengapresiasi seni budaya lokal, penggunaan alat permainan edukatif, menciptakan suasana belajar yang mengembangkan aspek peduli lingkungan. Pada bagian penilaian, dilakukan dengan melaksanakan penilaian autentik dalam hasil dan proses pembelajaran. Dari berbagai temuan, untuk menciptakan SRA melalui pembelajaran yang masih perlu diperhatikan adalah layanan inklusi.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

The research was aimed at revealing information related to instructional activities to implement student-friendly school at Muhammadiyah Sapen Primary School. It was approached qualitative descriptively. The research reveals that to ensure student-friendly school condition, it was through rigorous planning and instructional activities by considering students characteristics, developing teaching materials, setting class layout conducive to active learning, conducting joyful learning, outdoor activities, developing student potentials and interests, plotting time dedicated for playing, utilizing educative games, and caring environment, utilizing authentic assessment both on process and result of learning without comparing the results each other's. However, it needs special service for student with unique behavior to ensure that the condition is considered as student-friendly school.

First Page

86

Last Page

94

Page Range

86-94

Issue

1

Volume

15

Digital Object Identifier (DOI)

10.21831/jc.v15i1.19789

Source

https://journal.uny.ac.id/index.php/civics/article/view/19789

References

Majid, A. (2007). Perencanaan pembelajaran pengembangan ttandar kompetensi guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Maufur. (2014). Strategi program pengembarngan sekolah ramah anak di SMA Kota Tegal dalam standar pendidikan nasional. Tegal.

Prastowo, A. (2012). Panduan kreatif membuat bahan ajar inovatif. Yogyakarta: Diva Press.

Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Pengembangan Kebijakan Kota Layak Anak.

Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pengembangan Indikator Kota Layak Anak.

Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 8 Tahun 2014 Tentang Kebijakan Sekolah Ramah Anak.

Thapa, A., Cohen, J., Guffey, S., & Higgins-D’Alessandro, A. (2013). A review of school climate research. Review of Educational Research, 83(3), 357–385. https://doi.org/10.3102/0034654313483907

UNICEF. (2005). Manual child-friendly school. New York: UNICEF.

Share

COinS