Keywords
metode pembinaan, Yogyakarta, Indonesia, Ottapalam, India, coaching methods
Document Type
Article
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan metode pembinaan cabang bulutangkis antara Yogyakarta, Indonesia dengan Ottapalam, India. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi lapangan. Populasi dalam penelitian ini adalah pemain di CSN Badminton Academy India yang berjumlah adalah 32 atlet dan atlet di PB Wiratama Jaya Yogyakarta yang berjumlah 28 atlet. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan yaitu human instrument atau yang dikenal sebagai peneliti kualititatif. Peneliti merupakan instrumen itu sendiri, dengan kata lain peneliti juga perlu "divalidasi" seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya turun ke lapangan (Sugiyono, 2011: 222). Adapun jenis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data sekunder dan data primer dari kedua klub. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) PB. Wiratama Jaya Yogyakarta dan CSN Badminton Academy India memiliki jenis latihan shadow yang sedikit berbeda. CSN Badminton Academy India menggunakan teknik lompatan saat kembali ke posisi awal. Sedangkan PB. Wiratama Jaya Yogyakarta tidak menggunakan teknik lompatan. (2) PB. Wiratama Jaya Yogyakarta memiliki atlet yang patuh terhadap peraturan karena persaingan yang ketat. Sedangkan CSN Badminton Academy India memiliki atlet yang kurang patuh terhadap jam berlatih yang disebabkan jauhnya tempat latihan. (3) CSN Badminton Academy India memiliki susunan kepengurusan yang baik serta memiliki bukti fisik. Sedangkan PB. Wiratama Jaya Yogyakarta kurang melengkapi bukti fisik kepengurusan.
Abstract
This study aims to compare the method of developing badminton branches between Yogyakarta, Indonesia and Ottapalam, India. This research uses descriptive method, the design used in this study is field observation. The population in this study were 32 players at CSN Badminton Academy in India and 28 athletes in PB Wiratama Jaya Yogyakarta. Sampling in this study using human instruments or known as qualitative researchers. The researcher is the instrument itself, in other words, the researcher also needs to be "validated" to what extent the qualitative researcher is ready to conduct research which then goes to the field (Sugiyono, 2011: 222). The types of data used in this study are secondary data and primary data from the two clubs. The results showed that (1) PB. Wiratama Jaya Yogyakarta and CSN Badminton Academy India have a slightly different type of shadow training. CSN Badminton Academy India uses the jump technique when returning to starting position. Whereas PB. Wiratama Jaya Yogyakarta does not use jumping techniques. (2) PB. Wiratama Jaya Yogyakarta has athletes who abide by regulations because of intense competition. Whereas CSN Badminton Academy India has athletes who are not obedient to the practice hours due to the training grounds. (3) CSN Badminton Academy India has a good management structure and physical evidence. Whereas PB. Wiratama Jaya Yogyakarta did not complete the management's physical evidence.
Page Range
204-215
Issue
2
Volume
8
Digital Object Identifier (DOI)
10.21831/jk.v8i2.31998
Source
https://journal.uny.ac.id/index.php/jolahraga/article/view/31998
Recommended Citation
Mansur, M., Kurniawan, F., Wijaya, A., & Suharjana, S. (2020). Analisis komparasi metode pembinaan cabang olahraga bulutangkis antara Yogyakarta Indonesia dengan Ottapalam India. Jurnal Keolahragaan, 8(2), 204-215. https://doi.org/10.21831/jk.v8i2.31998
References
Adhiyasa, D. (2019). Ratu bulutangkis India ungkap pemicu jebloknya prestasi saat ini. Viva.Co.Id. https://www.viva.co.id/sport/raket/1187889-ratu-bulutangkis-india-ungkap-pemicu-jebloknya-prestasi-saat-ini
ÄŒoh, M. (2003). Razvoj brzine u kondicijskoj pripremi sportaÅ¡a. U D. Milanović i I. Jukić (Ur.), Kondicijska Priprema SportaÅ¡a, Zbornik Radova MeÄ‘unarodnog Znanstveno-StruÄnog Skupa, Zagreb, 21(22), 229-238.
Giriwijoyo, H. Y. S. S., & Sidik, D. Z. (2019). Ilmu faal olahraga (fisiologi olahraga). Remaja Rosdakarya.
Gitome, J. W., Katola, M. T., & Nyabwari, B. G. (2013). Correlation between students' discipline and performance in the Kenya Certificate of Secondary Education. International Journal of Education and Research, 1(8), 1-10. http://ir-library.ku.ac.ke/handle/123456789/13170
Goodway, J. D., Crowe, H., & Ward, P. (2003). Effects of motor skill instruction on fundamental motor skill development. Adapted Physical Activity Quarterly, 20(3), 298-314. https://doi.org/10.1123/apaq.20.3.298
Grice, T. (1996). Bulu tangkis: Petunjuk praktis untuk pemula dan lanjut. PT RajaGrafindo Persada.
Halson, S. L., & Jeukendrup, A. E. (2004). Does overtraining exist? Sports Medicine, 34(14), 967-981. https://doi.org/10.2165/00007256-200434140-00003
Harsono, H. (1988). Coaching dan aspek-aspek psikologis dalam coaching. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
Harsuki, H. (2012). Pengantar manajemen olahraga. PT Raja Grafindo Persada.
Hoedaya, D. (2007). Kajian psikologi olahraga dari perspektif disiplin keilmuan. FPOK UPI.
Husdarta, H. J. S. (2011). Manajemen pendidikan jasmani. Alfabeta.
Iaia, F. M., Perez-Gomez, J., Thomassen, M., Nordsborg, N. B., Hellsten, Y., & Bangsbo, J. (2011). Relationship between performance at different exercise intensities and skeletal muscle characteristics. Journal of Applied Physiology, 110(6), 1555-1563. https://doi.org/10.1152/japplphysiol.00420.2010
Kautsar, A., Sumardiyanto, S., & Ruhayati, Y. (2018). Analisis fungsi manajemen organisasi olahraga (Studi kualitiatif pada pengurus daerah ikatan sport sepeda Indonesia Jawa Barat). Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan, 3(2), 41-45. https://doi.org/10.17509/jtikor.v3i2.10135
Khalsa, S. S. (2008). Pengajaran disiplin & harga diri: Strategi, anekdot, dan pelajaran yang efektif untuk pengelolaan kelas yang sukses. Alih bahasa, Hartati Widiastuti. Jakarta: PT Indeks.
Koesoema, D. (2007). Pendidikan karakter: Strategi mendidik anak di zaman global. Grasindo.
Kusuma, G. N. A. (2013). Pengaruh pelatihan bayangan (shadow) bulutangkis terhadap peningkatan kelincahan dan kecepatan reaksi. Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha, 1(1). https://doi.org/10.23887/jiku.v1i1.1571
Mesnan, M., & Antonius, F. (2019). Analisis manajemen pembinaan olahraga prestasi di KONI Pematang Siantar. Sains Olahraga : Jurnal Ilmiah Ilmu Keolahragaan, 3(1), 35. https://doi.org/10.24114/so.v3i1.13059
Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldaña, J. (2014). Qualitative data analysis: A methods sourcebook. Sage.
Njoroge, P. M., & Nyabuto, A. N. (2014). Discipline as a factor in academic performance in Kenya. Journal of Educational and Social Research, 4(1), 289. http://www.richtmann.org/journal/index.php/jesr/article/view/1847
Omote, M. J., Thinguri, R. W., & Moenga, M. E. (2015). A critical analysis of acts of student indiscipline and management strategies employed by school authorities in public high schools in Kenya. International Journal of Education and Research, 3(12), 1-10. https://ijern.com/journal/2015/December-2015/01.pdf
Ouma, M. A., Simatwa, E. M. W., & Serem, T. D. K. (2013). Management of pupil discipline in Kenya: A case study of Kisumu Municipality. Educational Research, 4(5), 374-386.
Park, K. J. (1998). Roosting ecology and behaviour of four temperate species of bat. University of Bristol.
Paturusi, A. (2012). Manajemen pendidikan jasmani dan olahraga. Rineka Cipta.
Proios, M., Athanailidis, I., Proios, M. P., & Mavrovouniotis, F. (2013). Management of ethical problems in sport within the justice framework. International Journal of Sport Management, Recreation & Tourism, 11, 42-62. https://doi.org/10.5199/ijsmart-1791-874X-11c
Rahman, T., & Warni, H. (2017). Pengaruh latihan shadow 8 terhadap agility pada pemain bulutangkis PB. Mustika Banjarbaru usia 12-15 tahun. Multilateral Jurnal Pendidikan Jasmani Dan Olahraga, 16(1). https://doi.org/10.20527/multilateral.v16i1.3660
Setyobroto, S. (2002). Psikologi olahraga. Universitas Negeri Jakarta.
Siagian, S. P. (2005). Fungsi-fungsi manajerial. Bumi Aksara.
Stone, M. H., Sands, W. A., & Stone, M. E. (2004). The downfall of sports science in the United States. Strength & Conditioning Journal, 26(2). https://journals.lww.com/nsca-scj/Fulltext/2004/04000/The_Downfall_of_Sports_Science_in_the_United.15.aspx
Sugiyono. (2010). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R & D. Alfabeta.
Sukadiyanto, S., & Muluk, D. (2011). Pengantar teori dan metodologi melatih fisik. Lubuk Agung.
Sukardi, H. M. (2008). Evaluasi pendidikan: Prinsip dan operasionalnya. Bumi Aksara.
Tu'u, T. (2004). Peran disiplin pada perilaku dan prestasi siswa. Grasindo.
Zuriah, N. (2006). Metodologi penelitian sosial dan pendidikan: teori, aplikasi. Bumi Aksara.