Keywords
Latihan bench press, motivasi, kemampuan tolak peluru
Document Type
Article
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan pengaruh antara latihan bench press menggunakan barbel dan latihan bench press dengan menggunakan medicine ball terhadap kemampuan tolak peluru, (2) Perbedaan pengaruh antara yang memiliki motivasi tinggi dan motivasi rendah terhadap kemampuan tolak peluru dan (3) Interaksi antara latihan bench press dan motivasi terhadap kemampuan tolak peluru. Sampel penelitian adalah 16 mahasiswa yang diambil dengan teknik purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis varian (ANAVA) dua jalur pada taraf signifikanα = 0,050. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan bench press barbel dan medicine ball terhadap kemampuan tolak peluru. Medicine ball memiliki pengaruh yang lebih besar daripada barbel, (2) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara motivasi tinggi dan rendah terhadap kemampuan tolak peluru,. Motivasi tinggi memiliki pengaruh yang lebih besar daripada motivasi rendah, dan (3) Ada interaksi antara metode latihan bench press dan motivasi terhadap kemampuan tolak peluru. Efektivitas peningkatan tertinggi adalah pada kelompok mahasiswa dengan motivasi rendah yang diberi latihan menggunakan medicine ball dengan rata-rata peningkatan sebesar 33,92%, disusul motivasi tinggi dengan latihan menggunakan medicine ball 22,61%, motivasi tinggi dengan latihan menggunakan barbel 20,03%, dan motivasi rendah dengan latihan menggunakan barbel 13,42%.
Kata Kunci: Latihan bench press, motivasi, kemampuan tolak peluru.
THE EFFECT OF BENCH PRESS EXERCISE AND MOTIVATION ON THE SHOT PUT ABILITIES
Abstract
This research aims to determine: (1) The difference of the effect of bench press exercise using a barbell and bench press exercise using a medicine ball on the shot put ability. (2) The difference of the effect of high motivation and low motivation to shot put ability, and (3) Interaction between the bench press exercise and motivation to shot put ability. The research sample of 16 students were taken by purposive sampling technique. Data analysis technique used in this research was two tracks of varian analysis (called ANAVA) on significant rateα = 0.05. The result shows that: (1) There is a significant difference between exercises barbell bench press and medicine ball to the shot-put capability. Medicine ball has a greater influence than the barbell, (2) There is a significant difference between high and low motivation on the ability of shot put. High motivation to have a greater influence than the low motivation, and (3) There is an interaction between the bench press exercise methods and motivation to shot-proven capability. The highest effectiveness was in the group of students with low motivation given exercises using medicine ball with an average increase of 33.92%, followed by a high motivation to exercise using a medicine ball 22.61%, higher motivation to exercise using a barbell 20.03% , and low motivation to exercise using a barbell 13.42%.
Keywords: Bench press exercise, motivation, ability to shot put.
Page Range
135 - 144
Issue
2
Volume
4
Digital Object Identifier (DOI)
10.21831/jk.v4i2.10891
Source
https://journal.uny.ac.id/index.php/jolahraga/article/view/10891
Recommended Citation
Prabowo, B. Y. (2016). Pengaruh latihan bench press dan motivasi terhadap kemampuan tolak peluru. Jurnal Keolahragaan, 4(2), 135-144. https://doi.org/10.21831/jk.v4i2.10891
References
Baechle, T. R. (2002). Bugar dengan latihan beban. Terjemahan Razi Siregar. Jakarta: Raja Grafindo.
Beachle, T. R (2003). Latihan beban. Terjemahan Razi Siregar. Jakarta: Raja Grafindo.
Derse, et.al. (2008). Track and field coaching manual life ready through sport. Los Angeles: La84 foundation.
Djumidar, A. W. M. (2004). Belajar berlatih gerak-gerak dasar atletik dalam bermain. Jakarta: Raja Grafindo.
Purnomo, E. & Dapan. (2011). Dasar-dasar gerak atletik. Yogyakarta: Alfamedia.
Guthrie, M. (2003). Sukses melatih atletik. Universitas Wisconsin di La Crosse. Insan Mandani.
Larry, W & Ira L. (2002). Dirll progression for the speed glide in shot putting. Judge, coach and athletic director januari 2002. Diambil 22 juli 2014, dari http://msearch.proquest.com/proquestws/mdocview?stroreid=2080501.
Muryono, S. (2001). Anatomi fungsional sistem lokomosi. Semarang: Fakultas kedokteran Universitas Diponegoro.
Nangim. (2011). Perbedaan pengaruh metode latihan kekuatan otot lengan terhadap prestasi tolak peluru. Tesis magister, tidak diterbitkan, Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Oemar, H. (2001). Proses belajar mengajar. Jakarta: Depatermen Pendidikan dan Kebudayaan.
Ratna, Y. & Dany, H. (2011). Teori-teori dasar psikologi pendidikan. Jakarta. Prestasi Pustaka.
Saputra. Y.M. (2001). Pembelajaran atletik di sekolah dasar sebuah pendekatan pembinaan gerak dasar melalui permainan. Jakarta: Depdiknas.
Sardiman, A. M. (2006). Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.