Keywords
pengembangan, modelpermainan, kinestetik, anak tunanetra
Document Type
Article
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model permainan untuk pembelajaran kinestetikpada anak tunanetra. Pengembangan ini dimodifikasi menjadi dua tahap, yaitu: tahap pendahuluan dan tahap pengembangan. Tahap pendahuluan meliputi (1) melakukan kajian literatur; (2) penelitian relevan;(3) observasi; dan (4) studi pendahuluan. Tahap pengembangan meliputi (1) mengembangkan produk awal; (2) validasi ahli; (3) uji coba skala kecil; (4) uji coba skala besar & uji efektivitas; dan (5) produk operasional. Uji coba skala kecil dilakukan kepada 13 anak di SDLB-A Yaketunis. Uji coba skala besar dan uji efektifitas dilakukan kepada 22anak di SDLB-A Yaketunis, SLB Negri 1 Bantul, dan SLB Negri 1 Kulon Progo. Uji efektifitas menggunakan pra-eksperimen dengan one group pretest-postest. Instrumen pengumpulan data mengunakan kuesioner/angket, lembar observasi dan lembar penilaian permainan. Untuk menganalisis data digunakan teknik analisis data skala Guttman. Hasil akhir dari penelitian adalah sebuah produk berupa model permainan untuk pembelajaran kinestetik pada anak tunanetra. Permainan ini memainkan 6 permainan yaitu: (1) permainan temukan teman, (2) permainan balpin, (3) permainan kereta suara, (4) permainan halangan bunyi, (5) permainan balon zig-zag, dan (6) permainan lingkaran ceria. Hasil uji keefektifan didapatkan bahwa keenam model permainan dinyatakan efektif. Model permainan dikemas kedalam sebuah buku panduan dan DVD.
Kata Kunci: pengembangan, modelpermainan, kinestetik, anak tunanetra
Abstract
This study aims to produce a model of kinesthetic learning games for children with visual impairment. This development research is modified into two stages: a preliminary stage and development stage. Preliminary stage includes (1) conducting a literature review; (2) relevant research; (3) observations; and (4) a preliminary study. Stages of development include (1) developing initial products; (2) expert validation; (3) small-scale trials; (4) large-scale trials and effectiveness trials; and (5) operational products. A Small-scale trialwas conducted to 13 children in SDLB-A Yaketunis. Large-scale trials and effectiveness trials wereconducted to 22 children in SDLB-A Yaketunis, SLB Negri 1 Bantul and Kulon Progo SLB Negri 1. Effectiveness trials used a pre-experiment test with one group pretest-posttest. Instruments of data collection used questionnaires, observation sheets and game ratings sheets. Guttman Scale Data Analysis technique was used to analyze the data. The final result of this study is a product of kinesthetic learning game model for children with visual impairment. Games model on kinesthetic learning is a game model that was designed for visually impaired children inupper class of SDLB specifications. This model plays 6 games, namely: (1) Find A Friend Game, (2) Balpin Game, (3) Sound Train Game, (4) Sound Obstacle Game, (5) Zig-zag Balloon Game, and (6) Cheerful Circle Game. From the effectiveness trials, it is shown that those six games arepractically effective. The model of packed into a guide book and DVD. Keywords: development, game model, kinesthetic, visual impairment children
Page Range
74-84
Issue
1
Volume
4
Digital Object Identifier (DOI)
10.21831/jk.v4i1.8134
Source
https://journal.uny.ac.id/index.php/jolahraga/article/view/8134
Recommended Citation
Efriyanti, R., & Sumaryanti, S. (2016). Pengembangan model permainan untuk pembelajaran kinestetik pada anak tunanetra. Jurnal Keolahragaan, 4(1), 74-84. https://doi.org/10.21831/jk.v4i1.8134
References
Al-Fatah. H. (2007). Analisis dan perancangan sistem informasi. Yogyakarta: STMIK Amikom.
Bell, S. (2005). Design for outdoor recreation. London: Spon Press.
Beltasar Tarigan. (2000). Penjaskes adaptif. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran guru SLTP Setara D-III.
Borgesa, A.J & Toméb, D. (2014). Teaching music to blind children: new strategies for teaching through interactive use of musibraille software. Jurnal International Conference On Software Development And Technologies For Enhancing Accessibility And Fighting Info-Exclusion. 27, 19-27.
Borg W. R & Gall M. D. (2007). Educational research: an indtroduction fourth edition. New york: Longman.
Daryanto. H (2005). Evaluasi pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Gardner, H. (2001). Multiple intelligences, (terjemahan oleh Alexander Sindoro). Cambridge, Harvard University, (Buku Asli Diterbitkan Tahun 1987).
Huda. M (2014). Model-model pengajaran dan pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka belajar.
Hurwitz, A.K. (2008). A review of special education law. Jurnal Pediatric Neurology, 39, 147-154.
Imbiriba, A.L.,et all. (2006). Motor imagery in blind subjects: The influence of the previous visual experience. Jurnal Neuroscience Letters, 400, 181-185.
Kurtz, A.L. (2008), Understanding motor skills in children with dyspraxia, ADHD, autism, and other learning disabilities a guide to improving coordination. London: Jessica Kingsley Publishers.
Nisak Raisatun. (2012). Seabrek games asyik-edukatif untuk mengajar paud/tk. Yogyakarta: DIVA Press.
Reniq. (2009). Latihan kecerdasan kinestetik terhadap gerak motorik penyandang tuna netra. Malang: Universitas Negri Malang.
Robert, M. G (2001). The Conditions of learning. HOLT: New York.
Smith, D.J. (2006). Inklusi sekolah ramah untuk semua. (Terjemahan Mohamad Sugiarmin). New York: Wodsworth Publishing Company. (Buku asli diterbitkan tahun 1998).
Sumiati & Asra (2009). Teori pembelajaran. Yogyakarta: FIK UNY.
Sunanto. J. (2005). Mengembangakan potensi anak berkelainan penglihatan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktoral Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.
Surya. M. (2002). Pisikologi pembelajaran dan pengajaran. Bandung PBB-IKIP: Bandung
Suyanto. M. (2004). Analisis dan desain aplikasi multimedia untuk pemasaran. Yogyakarta: STMIK Amikom.
Widjaya.A (2013). Bentuk-bentuk tunanetra & strategi pembelajaranya. Yogyakarta: Javalitera.