Document Type
Article
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh latihan diayogarobik terhadap kapasitas fisik dan kimiawi darah, (2) perbedaan pengaruh latihan diayogarobik terhadap kapasitas fisik dan kimiawi darah antara penderita diabetes mellitus tipe 2 dengan kadar glukosa darah awal di bawah 250 mg/dl dan di atas 250 mg/dl. Metode penelitian ini adalah eksperimen. ata penelitian ini diperoleh melalui tes dan pengukuran terhadap fleksibilitas dengan menggunakan fleksometer, kekuatan otot lengan dengan Push & Pool Dinamometer, kekuatan otot tungkai dengan Leg & Back Dinamometer, serta kadar glukosa darah dan kadar kolesterol darah dengan Glukometer. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) diayogarobik terbukti dapat meningkatkan kapasitas fisik dan menurunkan kimiawi darah secara signifikan. (2) a. tidak ada perbedaan pengaruh peningkatan kapasitas fisik yang signifikan antara penderita diabetes mellitus tipe 2 dengan kadar glukosa darah <250 mg/dl dan >250 mg/dl, (2) b. ada perbedaan pengaruh penurunan kadar glukosa darah yang signifikan antara penderita diabetes mellitus tipe 2 dengan kadar glukosa darah <250 mg/dl dan > 250 mg/dl, dengan penurunan yang lebih tinggi yaitu kadar glukosa darah >250 mg/dl, (2) c. tidak ada perbedaan pengaruh penurunan kadar kolesterol darah yang signifikan antara penderita diabetes mellitus tipe 2 dengan kadar glukosa darah < 250 mg/dl dan >250 mg/dl. Latihan diayogarobik memberikan pengaruh yang baik terhadap peningkatan kapasitas fisik dan penurunan kimiawi darah.
Kata Kunci: Latihan diayogarobik, kadar glukosa darah, kapasitas fisik, kimiawi darah, diabetes mellitus tipe 2.
Page Range
182-193
Issue
2
Volume
2
Digital Object Identifier (DOI)
10.21831/jk.v2i2.2624
Source
https://journal.uny.ac.id/index.php/jolahraga/article/view/2624
Recommended Citation
Imawati, I., & Kushartanti, B. W. (2014). PENGARUH DIAYOGAROBIK DAN KGD AWAL TERHADAP KAPASITAS FISIK DAN KIMIAWI DARAH PENDERITA DM TIPE 2. Jurnal Keolahragaan, 2(2), 182-193. https://doi.org/10.21831/jk.v2i2.2624
References
Albright, A., et.al. (2000). Exercise and type 2 diabetes. Med Sci Sports Exerc, 32, 1345-1351. Arikunto, Suharsimi. (2005). Metodologi penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Boule, N. G., et.al. (2001). Effects of exercise on glycemic control and body mass in type 2 diabetes mellitus: a meta analysis of controlled clinical trials. Jama, 286, 1218-1227. Brunner, L. & Suddarth, D. (2002). Buku ajar keperawatan medical bedah. Diterjemahkan oleh H. Kuncara, A. Hartono, M. Ester, Y. Asih. Edisi 8.Volume 1. Jakarta: EGC. Giriwijoyo, H.Y.S.S. (2012). Ilmu kesehatan olahraga. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Horden, M. D., et.al. (2012). Exercise prescription for patients with type 2 diabetes and pre-diabetes: A position statement from Exercise and Sport Science Australia. Journal of Science and Medicine in Sport, 15, pp.25-31. Lynne, Brick. (2002). Fitness aerobics. Diterjemahkan oleh Anna Agustina. Edisi 1. Cetakan 2. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Mahendra, Agus. (2000). Senam. Jakarta: Dirjen Dikdasmen Depdiknas. Sani, Rachman. (2012). Yoga untuk kesehatan. Edisi Pertama. Cetakan Kedua. Semarang: Effhar Offset. Sari, Retno Novita. (2012). Diabetes mellitus. Yogyakarta: Nuha Medika. Sugiyono. (2008). Metode penelitian kuantitatif, kualitatifdan R & D. Bandung: Alfabeta. Tika Yonkuro. (2006). Profil instruktur. Yogyakarta: FIK UNY. Sudjana. (2005). Desain dan analisis eksperimen.Edisi IV. Bandung: Tarsito. Gardner, A. W., et. al. (2001). Exercise rehabilitation improves functional outcomes and peripheral circulation in patients with intermittent claudication: a randomized controlled trial. Journal of the American Geriatrics Society, 49, 755-761.