Keywords
latihan fartlek, kapasitas vital paru, daya tahan kadiorespirasi
Document Type
Article
Abstract
Tujuan penelitian ini untuk mengungkapkan pengaruh dari latihan fartlek dengan treadmill, latihan fartlek dengan lari di lapangan, dan kapasitas vital paru terhadap daya tahan kardiorespirasi. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen faktorial 2 x 2. Data dikumpulkan menggunakan tes daya tahan kardiorespirasi (tes Cooper 12 menit), dihitung jarak maksimal yang dapat ditempuh dalam waktu 12 menit tersebut. Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) Ada perbedaan daya tahan kardiorespirasi antara kelompok latihan fartlek dengan treadmill dan kelompok latihan fartlek dengan lari di lapangan. Daya tahan kardiorespirasi kelompok latihan fartlek dengan lari di lapangan menunjuk-kan pengaruh lebih baik dibandingkan kelompok latihan fartlek dengan treadmill. (2) Ada perbedaan daya tahan kardiorespirasi kelompok kapasitas vital paru tinggi dan kapasitas vital paru rendah. Daya tahan kardiorespirasi kelompok kapasitas vital paru tinggi menunjukkan pengaruh lebih baik dibandingkan kelompok kapasitas vital paru rendah. (3) Tidak ada interaksi antara latihan fartlek dengan treadmill, latihan fartlek dengan lari di lapangan, dan kapasitas vital paru terhadap daya tahan kardio-respirasi. Kelompok yang berlatih fartlek dengan lari di lapangan dan mempunyai kapasitas vital paru rendah, kelompok yang berlatih fartlek dengan treadmill dan mempunyai kapasitas vital paru tinggi, dan kelompok yang berlatih fartlek dengan lari di lapangan dan mempunyai kapasitas vital paru tinggi tidak berbeda signifikan.
THE EFFECT OF FARTLEK EXERCISE WITH TREADMILL AND RUNNING ON RESPIRATORY ENDURANCE
Abstract
The objective of this study is to reveal the effect of fartlek with treadmill, running, and vital lung capacity on respiratory endurance. The study used the experiment factorial 2x2 block design. The data were collected using the respiratory endurance test (using the twelve minutes by Cooper's test) with maximal distance which can be taken within twelve minutes. The results of this study are as follows: (1) There is a difference in respiratory endurance between those who were involved in fartlek with treadmill with those who ran. The respiratory endurance is better for those who ran than those who used treadmill. (2) There is a difference in respiratory endurance between those who have low vital lung capacity with those who have high vital lung capacity. The respiratory endurance is better for those who have high vital lung capacity than those who have low vital lung capacity. (3) There is no interaction between those who were involved in fartlek with treadmill, running, and vital lung capacity in respiratory endurance. Members who were involved in fartlek with ran and have low vital lung capacity, who were involved in fartlek with treadmill and have high vital lung capacity, and who were involved in fartlek with ran and have high vital lung capacity is not different significance. Keywords: fartlek training, vital lung capacity, respiratory endurance.
Page Range
72 - 83
Issue
1
Volume
1
Digital Object Identifier (DOI)
10.21831/jk.v1i1.2347
Source
https://journal.uny.ac.id/index.php/jolahraga/article/view/2347
Recommended Citation
Kurnia, M., & Kushartanti, B. W. (2013). PENGARUH LATIHAN FARTLEK DENGAN TREADMILL DAN LARI DI LAPANGAN TERHADAP DAYA TAHAN KARDIORESPIRASI. Jurnal Keolahragaan, 1(1), 72-83. https://doi.org/10.21831/jk.v1i1.2347
References
Arikunto, Suharsimi. (1997). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Yoyakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2002). Manajemen penelitian. Edisi Revisi. Yogyakarta: Rineka Cipta.
Cooper, K.H. (1980). The aerobic program for total well-being. Diambil pada tanggal 14 Februari 2013 dari http://www.co-operaerobics.com/getdoc/b9452a98-51e6-435a-9157-2dcc7d2eb589/Aerobics-Points System aspx
Irianto, Djoko Pekik. (2000). Panduan latihan kebugaran (yang efektif dan aman). Yogyakarta: Lukman Offset.
Irianto, Djoko Pekik. (2004). Pedoman praktis berolahraga. Yogyakarta: Andi Offset.
Irianto, Djoko Pekik. (2007). Panduan gizi lengkap (keluarga dan olahraga). Yogya-karta: Andi Offset.
Miller, K.D. (2000). Measurement by the physical educator why and how. New York: McGraw-Hill.
Muhidin, Sambas Ali. (2007). Analisis korelasi, regresi dan jalur dalam penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
Prasetyo, Yudik. (2003). Adaptasi sistem pernafasan terhadap latihan. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Yuniana. Rina. (2011). Pengaruh latihan aerobik dan latihan beban terhadap lemak tubuh dan kapasitas vital paru. Tesis, tidak dipublikasikan. Universitas Negeri Yogyakarta.
Sharkey, B.J. (2003). Kebugaran dan kesehatan. (Terjemahan Eri Desmarini Nasuti-on). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sudjana. (2002). Desain dan analisis eksperimen. Bandung: Tarsito.
Sugiarto, Rahmat. (2012). Lari. Di ambil pada tanggal 21 Juli 2013, dari: http://rahmat .blog.fisip.uns.ac.id/category/sport).
Sugiyono. (2010). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sukadiyanto. (2010). Pengantar teori dan metodologi melatih fisik. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Sukadiyanto. (2004). Model Pembelajaran ground-stroke petenis pemula. Disertasi, tidak dipublikasikan. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.