•  
  •  
 

Jurnal Keolahragaan

Keywords

pengembangan, media audio visual keterampilan motorik kasar, anak tunagrahita ringan kelas bawah

Document Type

Article

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media audio visual dalam pembelajaran keterampilan motorik kasar pada anak tunagrahita ringan yang layak digunakan. Penelitian pengembangan ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: ((1) pengumpulan informasi, (2) analisis hasil informasi, (3) mengembangkan produk awal, (4) validasi ahli dan revisi, (5) uji coba skala kecil, (6) revisi, (7) uji coba skala besar, (8) revisi akhir, (9) pembuatan produk final, dan (10) diseminasi dan implementasi produk final. Uji coba kelompok kecil dilakukan terhadap enam peserta didik anak tunagrahita ringan di SLB Tunas Kasih 2 Turi. Uji coba kelompok besar dilakukan terhadap sepuluh peserta didik anak tunagrahita ringan di SLB Negeri I Bantul. Instrumen pengumpulan data yang digunakan yaitu: (1) angket para pakar, dan (2) lembar kuesioner praktisi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Penelitian ini menghasilkan media untuk pembelajaran keterampilan motorik kasar pada anak tunagrahita ringan yaitu media pembelajaran keterampilan motorik kasar dengan (1) melompati bentuk, (2) bola panas bola dingin, (3) bola guling kain, (4) bola ringan, (5) menginjak ekor harimau, (6) bola kangguru, dan (7) senam gerak dan lagu.

Kata kunci: pengembangan, media audio visual keterampilan motorik kasar, anak tunagrahita ringan kelas bawah

Developing audio visual media to impart the learning of basic physical motor skill for mentally defective


Abstract

This research aims to produce an audio visual media for teaching basic physical motor skill to mentally defective which is appropriate. This developmental research was done following developmental research steps as follows: (1) collecting information, (2) analysing information, (3) developing initial product, (4) experts validation and revision, (5) preliminary field testing, (6) revision, (7) main field testing, (8) final revision, (9) making the final product, and (10) dissemination and implementation the final product. The small group field testing was conducted to six mentally defective children in SLB Tunas Kasih 2 Turi. The bigger group field testing was conducted to 10 mentally defective children in SLB Negeri I Bantul. The data were analyzed using the quantitative descriptive analysis and qualitative descriptive analysis. The teaching media on physical motor skill consists of seven teaching media on physical motor skill by: (1) Leapfrogging objects, (2) Using hot ball and cold ball, (3) Using fabric bolster ball, (4) Using lightweight ball, (5) Stomping a tiger's tail, (6) Using kangaroo's ball, (7) Calisthenics and song. Keywords: developing audio video media impart learning physical motor skill mentally defective underaged children

Page Range

24-33

Issue

1

Volume

4

Digital Object Identifier (DOI)

10.21831/jk.v4i1.8132

Source

https://journal.uny.ac.id/index.php/jolahraga/article/view/8132

References

Association, A. P. (2013). Diagnostic and statistical manual of mental disorder (5th ed.). Washington, DC: American Psychiatric Publising.

Auxter, D., Pyfer, J., & Huettig, C. (2001). Principles and methods of adapted physical education and recreation (9th ed.). New York: Mc Graw-Hill.

Bandie Delphie. (2007). Pembelajaran untuk anak dengan berkebutuhan khusus. Jakarta: Depdiknas

Behr, A. K, Rodger, S., & Mickan, S. (2013). A comparison of the play skills of preschool children with and without developmental coordination disorder. American occupational therapy foundation, 33, 198-208.

Borg, W.R., Gall, J.P., & Gall, M.D. (2003). Educational research an introduction (7th ed.). New York: Longman.

Dani Maroe 2012. Desain komunikasi visual. Diambil pada tangga 25 Oktober 2012, dari http://maroebeni.wordpress.com/category/desain-komunikasi-visual.

Hakim, A.R, Soegiyanto, Soekardi. (2013). Pengaruh usia dan latihan keseimbangan terhadap kemampuan motorik kasar anak tunagrahita kelas bawah mampu didik sekolah luar biasa. Journal of physical education and sports. Vol. 1, 201-204.

Kosasih, E. (2012). Cara bijak memahami anak berkebutuhan khusus. Bandung: Yrama Widya.

Kumar, I., Singh, A. R., & Akhtar, S. (2009). Social development of children with mental retardation. Industrial psychiatry journal. Vol 18, Issue 1, 56-59.

Lerner, J.W & Kline, F. (2006). Learning disabilities and related disorders characteristics and teaching strategies (10th ed.). New York: Houghton Mifflin Company.

Lutan, R. (2001). Asas-asas pendidikan jasmani pendekatan pendidikan gerak di sekolah dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Mumpuniarti. (2000). Penanganan anak tunagrahita (kajian dari segi pendidikan, sosial-psikologis dan tindak lanjut usia dewasa). Yogyakarta: FIP UNY.

Mumpuniarti. (2007). Pembelajaran akademik bagi tunagrahita. Yogyakarta: FIP-UNY.

Oliver. M.A.J. & Williams.E.E (2005) Vol 2, No 2. Theacing the mentally handicapped child: challenges teachers are facing. Diambil pada tanggal 20 Mei 2013, dari www.internationaljournalofspecialeducation.com

Rahyubi, H. (2012). Teori-teori belajar dan aplikasi pembelajaran motorik deskripsi dan tinjauan kritis. Bandung: Nusa Media.

Sudjana, N. (2002). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Somantri, S. (2012). Psikologi anak luar biasa, (cetakan ke 4). Bandung: Refika Aditama.

Share

COinS