•  
  •  
 

Jurnal Keolahragaan

Document Type

Article

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model permainan rintangan untuk latihan kebugaran jasmani anak usia 10-12 tahun. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang mengadaptasi model dari Borg dan Gall (1983), dengan tujuh tahap yaitu: (1) pengumpulan informasi, (2) analisis kebu-tuhan, (3) produk awal, (4) validiasi ahli dan revisi, dan (5) uji coba skala kecil dan revisi, (6) uji coba skala besar, dan (7) produk akhir. Uji coba skala kecil dilakukan terhadap 40 anak di SD Negeri 1 Klaten. Uji coba skala besar dilakukan terhadap 120 di SD Negeri 2 Klaten dan SD Negeri 4 Klaten. Instrumen pengumpulan: (1) pedoman wawancara, (2) skala nilai, (3) pedoman observasi permainan, (4) pedoman observasi keefektifan permainan. Teknik analisis data adalah deskritif kualitatif dan kuantitaif. Hasil penelitian ini berupa buku pedoman pelaksanaan model permainan rintangan. Adapun permainan ini terdiri dari 11 variasi permainan rintangan yang disusun berdasarkan prinsip tumbuh kembang anak, teori ber-main, dan teori latihan kebugaran jasmani. Model permainan rintangan ini terdiri dari: (a) berguling samping dilanjutkan dengan lari lurus sejauh 10 meter, (b) lari cepat berjarak 10 m melewati rintangan kardus yang disusun bervariasi, (c) merobohkan semua cone yang berada di dalam area, (d) berlari zig-zag melintasi rintangan cone, (e) berlari melintasi rintangan papan titian, (f) walking on the moon menggunakan papan titian, (g) berlari memindahkan bola dengan shuttle run membentuk angka delapan jarak 5 m melewati rintangan tiang pancang, (h) lompat satu kaki melewati lingkaran, (i) pole flying, (j) lari balok, dan (k) mengumpulkan cone dengan warna yang sesuai dengan petunjuk yang diterima. Dari hasil penilaian para ahli materi dapat ditarik kesimpulan bahwa model permainan rintangan yang dikembangkan sangat baik untuk latihan kebugaran jasmani anak usia 10-12 tahun sehingga model permainan layak digunakan.

Kata Kunci: model permainan rintangan (handicap games), kebugaran jasmani usia 10-12 tahun.

Page Range

88 - 105

Issue

1

Volume

2

Digital Object Identifier (DOI)

10.21831/jk.v2i1.2606

Source

https://journal.uny.ac.id/index.php/jolahraga/article/view/2606

References

Andarmoyo, Sulistyo. (2011). Hubungan minat dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata kuliah anatomi fisiologi pada mahasiswa program studi D III Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Tesis. Tidak dipublikasikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Surakarta.

Borg, W. R. dan Gall, Meredith, Damien. (1983). Educational research: An introduction. (4th ed). New York: Longman Inc.

Branca, F & Vatuena, S. (2001). Calcium, physical activity and bone health-building bones for a stronger future. Public Health Nutrition. 4, 117-123.

Depdiknas. (2003). Undang-undang RI Nomor 20, Tahun 2003, tentang Sistem Pen-

didikan Nasional. Http://data.menkokesra.go.id (diambil pada 13 Maret 2013).

Iswana, Bayu. (2012). Model latihan keterampilan gerak pencak silat anak usia 9-12 tahun. Tesis, tidak dipublikasikan. Universitas Negeri Yogyakarta.

Laxmi, Devi. (1998). Child development an introduction. New Delhi. Institut For Sustainable Development Lucknow & Anmol Publications PVT. Ltd.

Nawawi & Martini. (2006). Instrumen penelitian bidang sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Yulianti, Nurma Ika. (2008). Hubungan antara minat dan prestasi belajar yang menyatakan bahwa semakin tinggi minat belajar maka semakin tinggi pula prestasi pelajar yang dicapai. Tesis Magister. Tidak diterbitkan. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.

Share

COinS